JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengecam serangan teroris terhadap tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5). Aksi tersebut sengaja dilakukan pada Minggu pagi karena biasanya Umat Krstiani mendakan kebaktian pada Minggu pagi.
Serangan teroris berupa bom bunuh diri itu telah menewaskan sedikitnya 8 korban tewas dan 25 menderita luka-luka. “Saya mengecam semua aksi terorisme. Terorisme telah merobek persaudaraan Indonesia yang toleran dan damai,” tegas Menko PMK.
Untuk respon cepat penanganan para korban, Menko PMK telah meminta Kementerian Kesehatan dan Kementerian lain yang terkait untuk memastikan bahwa penanganan terhadap korban terorisme dilakukan secara cepat dan tepat. “Saya selaku Menko PMK telah meminta Kementerian Kesehatan dan kementerian terkait lainya agar memastikan semua korban ditangani dengan baik,” ujar Menko PMK menegaskan.
Menko PMK, juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Saya, sebagai pribadi dan atas nama pemerintah, menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas korban yang meninggal dan semoga keluarga diberikan ketabahan”, sebut Menko PMK.
Bom meledak di depan Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya. Hingga saat ini, belum diketahui berapa orang yang menjadi korban. Bom diperkirakan meledak Minggu (13/5) sekitar pukul 07.07 WIB. Pihak kepolisian sedang terus melakukan identifikasi dan olah TKP.
Menko PMK juga mengajak masyarakat agar tidak takut dan tetap waspada. “Terorisme harus dilawan, kita tidak boleh takut,” tegas Menko PMK. (Hardianto/balipost)