SURABAYA, BALIPOST.com – Bom guncang Surabaya dan Sidoarjo dua hari berturut-turut. Minggu (13/5) tiga gereja diledakkan teroris. Masing-masing, Gereja Kristen Indonesia/GKI Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercelah/SMTB Jalan Ngagel Jaya Utara, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuna. Dari tiga gereja,11 tewas dan 41 luka-luka.
Malam harinya, bom meledak di Rusunawa Wonocolo pukul 21.30 WIB, dengan korban tiga tewas dan 1 luka-luka. Sedangkan di Mapolrestabes Surabaya, yang diledakkan di area pintu masuk memakan 10 korban yang terdiri empat polisi terluka dan 6 warga sipil luka-luka. Dari 10 korban tersebut, akhirnya 4 korban tewas.
‘’Dari serangkaian aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo, polisi berhasil melumpuhkan 13 pelaku. Empat tewas dan sembilan pelaku teroris berhasil ditangkap,’’ kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, kepada wartawan di Mapolda Jatim pukul 15.45 WIB Senin (14/5).
Menurut dia, dalam dua hari aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo, dengan lima TKP jumlah korban tewas 18 orang, yang terdiri dari polisi, warga masyarakat, dan pelaku. Sedangkan korban luka-luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya dan Sidoarjo lebih dari 41 orang.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, hingga kini aksi teror yang terjadi dua hari berturut-turut telah memakan korban.
Misalnya, di Rusunawa Wonocolo Taman Sidoarjo, tiga orang tewas. Terakhir, di Polrestabes Surabaya, empat tewas. Total korban yang tewas hingga pukul 16.00 sekitar 18 orang dan 41 korban luka-luka. (Bambang Wiliarto/balipost)