Seniman Bondres, Drs. Made Ngurah Sadika "Susik" semasa hidupnya. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Buleleng kembali kehilangan sosok seniman sekaligus perintis Seni Bondres kawakan. Drs. Made Ngurah Sadika atau yang dikenal dengan nama peran “Susik” meninggal dunia di RSUD Buleleng Selasa (15/5) kekitar pukul 05.30 wita. Almarhum meninggal setelah berusaha melawan penyakit Diabetes yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir.

Akibat penyakit ini almarhum dengan lawakannya khas “Galakine Ajak Memek” ini sempat berhenti pentas, sampai akhirnya meninggal dunia. Kabar meninggalnya sosok perintis Seni Bondres Buleleng ini dengan cepat menyebar di jejaring media sosial (Medsos).

Baca juga:  Diduga DBD, Bocah Delapan Tahun Meninggal Dunia

Ungkapan turut berduka cita pun bermunculan. Tak jarang muncul berbagai foto kenangan ketika almarhum aktif berkesenian dengan logat khas Buleleng pun ramai diunggah di jejering medos.

Salah satu rekan almarhum sesama perintis Seni Bondres, Wayan Sujana mengatakan, sebelum meninggal dunia pada Jumat (11/5), almarhum melakukan cuci darah rutin di RSUD. Pengobatan ini dijalani sejak almarhum divonis menderita Diabetes.

Saat itu, kondisi almarhum kekurangan darah, sehingga dokter yang merawat menyarankan almarhum dirawat inap. Atas saran dokter itu, keluarga memutuskan untuk opename dengan harapan almarhum kondisinya kembali normal.

Baca juga:  Dari Siswi Pencuri Sesari Batal Terima RJ hingga Trek-trekan di Pesisir Pantai

Namun Tuhan berkehendak lain, pagi tadi almarhum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 05.30 wita. “Memang jadwal rutin cuci darah setiap Selasa dan Jumat. Pada cuci darah pertama almarhum dibilang kekurangan darah dan diminta opname. Hari ini jadwalnya lagi cuci darah, namun Tuhan sudah berkehendak lain dan rekan kami meninggal dunia,” jelasnya.

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Kresna, Singaraja. Pihak keluarga bersama sesama seniman sedang berunding untuk menentukan hari baik kapan upacara penguburan atau ngaben jenasah almarhum. “Keluarga menginginkan almarhum disemayamkan di rumah Jalan Kresna. Saat upacara nanti baru upacara akan dilakukan di Setra di Desa Panji, Kecamatan Sukasada karena rumah tua almarhum di Desa Panji,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Tim Respons Cepat Berjibaku Tangani Sejumlah Genangan di Denpasar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *