SEMARAPURA, BALIPOST.com – Aksi teror di Surabaya, Jawa Timur sudah mereda. Namun demikian Polres Klungkung pada objek vital tetap berjalan ketat. Seperti halnya di pelabuhan rakyat Desa Kusamba, Kecamatan Dawan-Kepulauan Nusa Penida, Selasa (15/5).
Pengamanan tersebut berlangsung sejak pagi, seiring dengan aktivitas penyeberangan mulai. Ini dilakukan Sat PolAir, Polsek Dawan dan Nusa Penida. Selain bahan peledak, atensi juga ditujukan pada senjata tajam dan narkoba. Barang-barang penumpang digeledah. “Pengamanan tetap diberlakukan ketat. Barang digeledah, tetapi tidak menemukan yang berbahaya,” ungkap Kasat PolAir AKP. Nyoman Arnawa.
Para nahkoda juga diminta lebih teliti terhadap orang maupun barang yang akan dibuat. Jika ditemukan hal mencurigakan, segera dilaporkan kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Untuk mengantisipasi hal tak diinginkan, seluruh lapisan masyarakat harus bersinergi,” tegasnya.
Kapolres Klungkung, AKBP. Bambang Tertianto mengungkapkan selain pelabuhan, pengamanan juga dilakukan pada objek vital lain yang menjadi pusat keramaian, termasuk Makopolres. “Seluruh jajaran sudah diminta untuk waspada. Pintu masuk Mako juga tetap diperketat. Tamu diperiksa,” tegasnya.
Menjaga situasi tetap kondusif, mayarakat juga diharapkan bisa berperan aktif mengamankan lingkungan tempat tinggalnya. Ini juga bisa dilakukan dengan membangkitkan Linmas. “Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada peran dari masyarakat,” sebutnya.
Kejadian di kota pahlawan itu telah memantik perhatian, termasuk dari masyarakat Klungkung. Beberapa karangan bunga dikirim ke Polres berisikan dukungan pemberantasan aksi terorisme dan menjaga keutuhan NKRI. Beberapa juga ada menyatakan bela sungkawa atas gugurnya anggota Polri pada kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Karangan bunga berbagai ukuran itu mulai berdatangan sejak dua hari lalu. (sosiawan/balipost)