Pjs. Bupati Klungkung, I Wayan Sugiada bersama OPD terkait memantau proyek penataan Lapangan Puputan Klungkung, Selasa (15/5).

TIGA proyek yang digulirkan Pemkab Klungkung tahun ini dipantau Penjabat Sementara Bupati, I Wayan Sugiada, Selasa (15/5). Hasilnya, ditemukan pengerjaan yang belum maksimal. Mengantisipasi itu, instansi terkait diminta untuk meningkatkan pengawasan.

Pantauan tersebut diawali di Lapangan Puputan Klungkung. Anggaran penataannya mencapai Rp 2,3 miliar. Sugiada menyoroti arena skateboard yang sudah selesai dikerjakan. Pasalnya, kualitasnya kurang memuaskan. Air hujan masih ditemukan menggenang. Sementara untuk pembangunan lain, tidak ditemukan persoalan berarti.

“Lapangan ini fungsinya untuk jangka panjang. Jadinya pembangunan harus diperhatikan. Untuk genangan air, bisa membuat rusak cepat. Ini sudah diminta untuk segera memperbaiki,” tegasnya.

Baca juga:  Pelaku Pencemaran Air Tukad Badung Mesti Ditindak Tegas

Mendapat pernyataan tersebut, project manajer CV. Okane yang menjad pelaksana mengaku siiap menindaklanjuti. “Untuk skateboard masih uji coba. Itu akan diratakan lagi. Ada alatnya,” sebutnya.

Proyek yang di-deadline 4 Juli ini sudah tuntas 75 persen. Pihaknya terus melakukan percepatan. “Kami optimis bisa selesai sesuai jadwal,” imbuhnya.

Pemantauan yang diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berlanjut ke proyek pembangunan Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Klungkung. Proyek yang peletakan batu pertamanya berlangsung April ini baru berjalan tiga persen. Mengingat harus selesai pada akhir Desember, pelaksana diminta untuk menambah tenaga kerja. “Ini bangunan tiga lantai. Sekarang tenaganya ada 60 orang. Tadi sudah saya minta ditambah lagi 30. Supaya cepat selesai,” ungkap Sugiada.

Baca juga:  Gubernur Koster Minta Tanamkan Semangat Puputan

Pejabat asal Tabanan ini juga menemukan pemasangan gambaran bangunan yang dianggarkan Rp 18,5 miliar ini masih tersembunyi. Pelaksana sudah diminta untuk memindahkan ke tempat lebih representatif. “Gambar ini jadi acuan tenaga untuk bekerja. Harus terpasang di luar. Bukan di dalam,” tegasnya.

Pemantauan terakhir berlangsung di Rest Area Pantai Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Perhatiannya tidak hanya tertuju pada kualitas fisik, namun juga taman. “Pemasangan batu sikat ada yang kurang bagus. Taman juga kurang bagus. Tanamannya banyak mati. Ini harus segera ditangani. Toilet juga belum ada. Semoga di anggaran perubaham bisa terpasang untuk pembangunan,” katanya.

Baca juga:  Pengurugan Lahan di Timur Gedung Kesenian Diprotes Warga

Objek yang pembangunannya dianggarkan Rp 1,3 miliar ini, pengelolaan rencananya akan diserahkan ke Desa Adat Pesinggahan.  “Untuk mengantisipasi pembangunan yang kurang maksimal, kami minta pengawasan dari instansi terkait ditingkatkan lagi,” pungkasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *