Penjual daging babi sedang menunggu pembeli di Pasar Kreneng. (BP/wan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki bulan puasa, harga sembilan bahan pokok (Sembako) masih stabil. Bahkan, berdasarkan pantauan di sejumlah pasar di Kota Denpasar, Selasa (15/5), beberapa harga kebutuhan pokok yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan sudah berangsur normal.

Seperti daging ayam yang sempat Rp 40.000 per kg, saat ini turun menjadi Rp 37.000 per kg. Demikian juga bumbu dapur diantaranya, bawang merah Rp 30.000 per kg, bawang putih Rp 20.000 per kg, serta cabai Rp 30.000 per kg.

Baca juga:  Jelang Galungan, Harga Daging Babi di Pasar Tradisional Masih Stabil

Kepala Bidang (Kabid) Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar Jarot Agung Iswahyudi mengatakan, meski harga masih stabil, namun antisipasi gejolak harga tetap dilakukan. Antisipasi yang dilakukan yaitu, pemantauan harga, mengawasi keberadaan pasokan pada distributor hingga pelaksanaan pasar murah ke desa-desa. “Demikian juga kami memastikan tidak adanya upaya penimbunan,” jelasnya.

Pasar murah dilakukan mulai Selasa (15/5) hingga menjelang Galungan nanti. Pasar murah dikatakan tidak hanya menjual kebutuhan pokok tapi juga beberapa kebutuhan upakara seperti halnya buah. “Tentunya dalam pasar murah tersebut kami akan bekerjasama dengan distributor hingga pedagang termasuk beberapa perusahaan, seperti Iswana Migas dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI),” ungkapnya.

Baca juga:  Jelang Pengumuman Evaluasi PPKM, Bali Catatkan Tambahan Kasus 2 Digit

Ia memprediksi menjelang Galungan harga kebutuhan upakara naik, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan yang cukup siginifikan. Namun pihaknya selalu mengimbau pedagang agar tidak terlalu memberi harga tinggi. Ia berharap ada upaya saling membantu di masyarakat.

Demikian juga saat Hari Raya Idul Fitri dikatakannya lonjakan harga tidak akan terjadi, mengingat kondisi di Denpasar menjelang Lebaran kebanyakan masyarakat pulang ke kampung halaman. “Melihat tahun-tahun sebelumnya, khusus di Denpasar, Lebaran itu tidak terjadi lonjakan permintaan sehingga harga pun tidak bergejolak,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Operasi Jaga Baya, Wajib Masker Hingga Cek Suhu Tubuh Setiap Orang Masuk Desa Keramas
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *