BANGLI, BALIPOST.com – Menjelang pelaksanaan hari Raya Galungan dan Kuningan, membuat harga daging babi di pasaran meroket. Untuk di tingkat peternak harga daging babi mencapai Rp 32 ribu per kg. Sementara untuk di tingkat pasaran harga daging tembus kisaran Rp 58-60 per kg.
Salah seorang peternak babi asal Banjar Sala, Desa Abuan Susut, Ketut Mupu, Rabu (16/5) mengungkapkan, sejak sebulan lalu harga babi memang mengalami peningkatan. Harga jual babi di tingkat peternak kisaran Rp 31 ribu sampai 32 Ribu per kg.
Kata dia, sebelumnya harga daging babi kisaran Rp. 21 ribu hingga 22 ribu per kilo. Sedangkan harga di pasaran kisaran Rp. 25 ribu hingga 26 ribu per kg. “Melambungnya harga babi belakangan ini, selaian karena dekat hari Raya Galungan dan Kuningan, juga diakibatkan sedikitnya populasi babi yang mengakibatkan peternak tidak laku memelihara babi. Dan untuk saat ini sudah siap panen. Babi yang dipanen berusia 7 bulan dengan berat 100 kilo. Namun kembali pada masing-masing peternak, jika hanya mencari berat 80 kilo, usia 5 bulan sudah bisa dipanen,”ucapnya.
Sementara itu, pedagan daging babi di Pasar Kidul Bangli, Dewa Ayu Mustini tidak menampik jika harga daging babi belakangan ini cukup mahal. Dia menjelaskan, jika di pasaran harga daging babi tembus Rp 58 ribu sampai Rp 60 ribu per kg. Malahnya harga dading diakibatkan sedikitnya peternak yang memelihara babi, akibat tidak adanya bibit babi. “Kalau dading campuran sedikit lebih murah yakni Rp 55 ru per kg-nya. Kalau daging saja harganya Rp 58 ribu sampai Rp 60 ribu,”ucapnya.
Pedagang asal Banjar Sidawa, Desa Taman Bali, Bangli itu menambahkan, harga dading babi diprediksi bakal terus meningkat. Pasalnya, dalam waktu dekat bakal ada Hari Raya Galungan dan Kuning. “Kemungkinan harga dading tetap mahal. Bahkan saat Galalungan bisa saja harga dading mengalami kenaikan lagi. Karena kenaikan dangin ini sduah terjadi beberapa kali,” ucapnya seraya menambahkan meskipun harga daging mahal, namaun pembeli tidak terlalu mempermaslahkannya dan langganan tetap ramai berbelanja. (eka prananda/balipost)