SURABAYA, BALIPOST.com – Sebanyak 23 terduga teroris ditangkap setelah serangan berturut-turut selama 2 hari di Surabaya dan Sidoarjo. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (17/5), salah satu terduga teroris menyerahkan diri.
“Ada 23 penangkapan di antaranya satu menyerahkan diri. Kami mengimbau untuk terduga teroris segera menyerahkan diri dari pada terus dikejar-kejar,” kata Machfud Arifin.
Machfud menjelaskan, dalam penangkapan itu ada empat terduga teroris yang tewas. Untuk itu dirinya terus mengimbau para terduga teroris segera menyerahkan diri ke polisi. Machfud juga membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Sidoarjo dan Probolinggo pada Rabu (16/5) malam.
Namun dia enggan merinci secara teknis perihal penangkapan itu. “Tidak perlu dijelaskan secara teknis tapi memang ada penangkapan. Itu terus berkembang mudah-mudahan tidak ada lagi yang tertangkap dan semuanya aman,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa untuk penanganan teroris, Polda Jatim akan bekerja sama dengan TNI atau Kodam V/Brawijaya untuk bersama melakukan patroli keamanan. “Nanti kami akan kerja sama Kodam. Saya sudah telepon pak Pangdam V/Brawijaya untuk sama-sama melakukan patroli gabungan terutama pada hari Minggu. Kami juga dibantu dari unsur Banser Nahdlatul Ulama untuk membantu menjaga pengamanan gereja dan lingkungan yang kemungkinan rawan,” ujar jenderal bintang dua itu.
Dia menegaskan, keamanan di Surabaya dan Jatim apada umumnya telah kondusif. “Secara umum di Jatim sudah berjalan dengan baik. Masjid, melaksanakan tarawih sudah banyak. Jalan-jalan sudah mulai macet. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” tuturnya. (kmb/balipost)