SINGARAJA, BALIPOST.com – Daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Buleleng mencapai puluhan yang tersebar di sejumlah lokasi. Namun, dalam pengelolaannya masih terkendala Sumber Daya Manusia (SDM), disamping anggaran. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna menyampaikan itu, Kamis (17/5).
Bendesa Pakraman Buleleng ini mengungkapkan pemkab telah melakukan inventarisasi dan identifikasi DTW, termasuk desa wisata. Pada 2017, tercatat ada 86 objek. Bertambah dari sebelumnya yang hanya 26 objek. Seluruhnya sudah dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 430 tahun 2017 dan sudah disosialisasikan kepada pemerintah desa maupun DPRD Buleleng. “Desa wisatanya juga sudah diperbupkan,” ungkapnya.
Penetapan sebagai DTW tak lepas dari sudah adanya kunjungan wisatawan maupun penataan dari desa. Bahkan beberapa sudah ditangani langsung oleh kelompok sadar wisata. “Itu ada wisata alam dan spiritual,” jelasnya.
Mendukung perkembangan objek itu, pemkab telah melakukan pembenahan, salah satunya pada sarana, seperti toilet yang menjadi kebutuhan penting wisatawan. Hanya saja, jumlah yang disasar belum mampu secara keseluruhan. “Tahun lalu pembangunan toilet di beberapa objek sudah jalan. Tahun ini ada lagi,” ungkapnya.
Dibalik gerakan itu, pengelolaan belum seluruhnya berjalan mulus. SDM yang menjadi nahkoda, kualitasnya masih ada yang belum mumpuni. Ini terus disikapi dengan memberikan pembinaan. “Untuk desa wisata juga akan dibuatkan forum. Ini akan mempermudah lagi dalam komunikasi,” jelasnya.
Tak hanya itu, anggaran juga masih menjadi persoalan, sehingga menghambat pembangunan. Pemkab tak bisa berbuat banyak menangani ini karena anggaran juga terbatas. “Tetapi kami tetap upayakan untuk mengusulkan dana ke pusat. Ada juga melalui proposal bansos, baik dewan maupun bupati. “CSR dari investor juga ada untuk beberapa lokasi. Ini sangat membantu,” sebut Sutrisna.
DTW itu, imbuhnya sangat diandalkan sebagai magnet kunjungan wisatawan yang tahun ini ditargerkan 850 ribu orang, baik domestik maupun asing. “Optimis ini bisa tercapai dengan berbagai upaya yang pemkab lakukan. Ada festival maupun promosi lainnya,” tandasnya. (sosiawan/balipost)