JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rangka peringatan Hari Hipertensi Se-Dunia, pemerintah meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terkait penyakit darah tinggi ini. Dikatakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2P) dr. Cut Putri Arianie salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling banyak dikenal adalah hipertensi.
Ptri menjelaskan hipertensi merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor lima di Indonesia. Bahkan penyakit ini kerap disebut “the silent killer” karena penderita umumnya tidak menyadari kalau dirinya menderita penyakit tersebut.
Oleh karena itu masyarakat diminta melakukan pemeriksaan berkala. Ia menyampaikan, Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, dan konsumsi alkohol.
Menurut data Riskesdas tahun 2013 (penduduk Indonesia usia 15 tahun keatas), 36,3% merokok, 93,5% kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7% konsumsi garam > 2.000 mg/hari, 15,4% obesitas, serta 26,1% kurang aktifitas fisik. Dr Cut menuturkan, untuk mengendalikan hipertensi, pemerintah melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). “Sudah ada regulasi yang harus dipatuhi penyedia makanan,” katanya.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Faktor usia, genetika, dan pol ahidup juga menjadi penyebab hipertensi. Untuk mengatasi hipertensi, pola hidup sehat dan mengecek tekanan darah secara berkala sangat penting. (kmb/balipost)