Suasana DTW Tanah Lot, Minggu (20/5). Meski ada travel advice namun kunjungan wisman ke DTW Tanah Lot masih normal. (BP/san)

 

TABANAN, BALIPOST.com – Adanya travel advice lima negara ke Indonesia karena kejadian bom di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu, ternyata belum mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara ke DTW (Daerah Tarik Wisata) yang ada di Tabanan.

Manajer DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Minggu (20/5) mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara di Tanah Lot masih normal. Hanya diakui kunjungan domestik yang saat ini justru mengalami penurunan.

Dari data kunjungan selama satu minggu terakhir rata-rata kunjungan wisman masih stabil antara 6000 hingga 4000 kunjungan per hari. Sementara untuk wisman domestik kunjungan turun drastis dari 6000 kunjungan perhari menjadi sekitar 1300 hingga 1500 kunjungan per hari.

Baca juga:  Disentil Terlalu Pesimis, Target PAD Bali Ditambah

Menurut Toya turunnya kunjungan domestik ini dikarenakan memasuki bulan puasa. “Penurunan terjadi karena memasuki bulan puasa,” ujarnya.

Meski terjadi penurunan kunjungan wisatawan domestik rata-rata kunjungan ke Tanah Lot setiap hari masih memenuhi angka kunjungan normal yaitu sekitar 7000 orang per hari.

Tidak terpengaruhnya kunjungan wisman ke Tanah Lot lanjut Toya dikarenakan wisman yang berkunjung kebanyakan dari Tiongkok dan tidak masuk dalam lima negara yang mengeluarkan travel advice ke Indonesia. “Tiongkok tidak masuk dalam negara yang mengeluarkan travel advice. Mungkin karena itu kunjungan wisman ke Tanah Lot tidak terlalu berpengaruh,” ujarnya.

Baca juga:  Padukan Tradisi dan Modernisasi, Aston Solo Jadi Pilihan Ideal Pelancong dan Pebisnis

Hal yang sedikit berbeda dipaparkan manajer DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa. Menurutnya meski saat ini kunjungan ke Jatiluwih tidak berpengaruh namun jika tidak ada langkah antisipasi ditakutkan akan menyebabkan penurunan di bulan berikutnya. “Untuk sekarang memang tidak ada penurunan. Tetapi jika tidak cepat diatasi ditakutkan penurunan akan terjadi bulan-bulan berikutnya,” ujarnya.

Adapun tindakan antisipasi yang diinginkan seperti promo pemerintah Bali beberapa waktu lalu dalam mengatasi bencana Gunung Agung. Menurutnya menyatakan dan mewujudkan Bali aman serta memberitahukan kepada dunia Internasional menjadi salah satu langkah antisipasi yang diharapkan diterapkan saat ini. “Waktu Gunung Agung kan pemerintah gencar mempromosikan Bali aman dikunjungi. Diharapkan langkah yang sama juga ada dalam mengatasi isu bom ini,” harap Sutirtayasa.

Baca juga:  Dari Badung Diterjang Puluhan Bencana hingga Hentikan Pembiaran Pelanggaran Tata Ruang

Saat ini rata-rata kunjungan di DTW Jatiluwih masih di angka 600 hingga 700 kunjungan dengan  prosentase wisman 80 hingga 90 persen pada Senin hingga Jumat. Dan 50 persen untuk hari weekend. (wira sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *