Sejumlah pengunjung menikmati suasana alami di Mahapraja, Peninjoan. (BP/nan)

BANGLI, BALIPOST.com – Obyek wisata rekreasi baru di Kabupaten Bangli terus bertambah. Yang terbaru adalah Mahapraja yang berlokasi di Banjar Puraja, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli.

Untuk keunggulannya, obyek ini menawarkan panorama perdesaan yang masih alami dan asri. Tak hanya itu, obyek ini dilengkapi sejumlah wanaha permainan untuk anak-anak dan dewasa.

Pemilik Mahapraja, I Ketut Nuadi Indra Sastrawan didampingi istrinya Ni Luh Ade Pica, Minggu (20/5), menuturkan ide untuk membuat wahana ini karena hobinya berpetualang. Ia sudah mengunjungi sejumlah obyek wisata, salah satunya di Buleleng.

Baca juga:  Anggaran Terbatas, Dispar Tabanan Promosi Lewat Medsos

Setelah berkunjung ke obyek itu, ia berkeinginan untuk membuat obyek sejenis di lahan yang dimilikinya. Ia berharap melalui adanya wahana bermain yang dibangun, desanya bisa lebih maju dan berkembang seperti desa-desa lainnya di Bangli yang sudah lebih dulu memiliki sejumlah obyek wisata.

“Sebelumnya saya ingin membuka usaha di Jimbaran sama istri. Namun, setelah mendapatkan ide, akhirnya saya mengembangkan Mahapraja ini. Kebetulan lahan sudah ada, sehingga tinggal memikirkan modal saja untuk pengembangan obyek wisatanya,” ujarnya.

Baca juga:  Libur Idul Fitri, Taman Ayun Penuh Sesak

Indra menambahkan, sejumlah fasilitas seperti rumah penginapan sederhana berbahan bambu, rumah pohon, menara bambu, tempat selfie, gazebo, dan wahana bermain flying fox disiapkan. Lahan yang mencapai lebih dari 2 hektare itu dimanfaatkannya sehinga bisa menyediakan sejumlah fasilitas.

Ia juga mengembangkan kebun buah yang bisa dikunjungi. Tanamannya beraneka ragam, terdiri dari jeruk, pepaya, durian, pisang, cengkeh dan jambu.”Di sini juga terdapat pancoran untuk malukat. Pancoran ini memang sudah ada sejak dulu dan dianggap sakral. Sebelumnya pancoran ini sempat tidak terurus, dan sekarang ini pancoran kembali ditata dan dibersihkan untuk dijadikan sebagai tempat malukat,” paparnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Jika Tutup Terlalu Lama, Obyek Wisata Konservasi Hewan akan Terdampak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *