SINGARAJA, BALIPOST.com – Petani Subak Banjar Tengah, Desa Tukad Mungga, Kecamatan Buleleng menanam padi varietas Sidenuk. Varietas ini ditanam untuk mengawali nota kesepahaman Pemkab Buleleng dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dalam bidang pertanian.

Dari ujicoba penanaman dan memasuki masa panen perdana akhir pekan lalu, petani mengetahui kalau padi Sidenuk ini mamp berproduksi sebanyak 88 kuwintal per satu hektar. Hasil ini memberikan bukti kepada petani bahwa padi ini produksinya di atas varietas padi unggul lain yang hanya memapu menghasilkan gabah kering panen (GKP) 66 kuwintal per hektar.

Panen perdana Padi Sidenuk itu dihadiri Bupati Putu Agus Suradnyana (PAS) bersama Kepala Deputi PTN BATAN Jakarta Dr.Hendig Winarno, M.Sc, dan Kepala Dinas Pertanian (Distan)   Buleleng Nyoman Genep.

Baca juga:  Pangdam IX/Udayana Bersama Bupati Gianyar Tanam Padi Demplot di Subak Gelulung Desa Sidan

Dr.Hendig Winarno, M.Sc mengatakan, kerjasama ini dijalani karena Pemkab Buleleng serius untuk memecahkan persoalan yang selama ini menghambat pembangunan pertanian. Untuk itu, sejak kerjasama dijalin pihaknya melakukan ujicoba penanaman Padi Sidenuk.

Benih unggul ini direkomendasikan untuk dibudidayakan di Buleleng karena mampu berproduksi di atas varietas padi unggul yang sudah banyak dibudidayakan petani di daerah ini. Dia mencontohkan, dari hasil panen perdana, petani sudah mengetahui langsung hasil panen Padi Sidenuk mampu berproduksi 88 kuintal.

Dibandingkan dengan produksi varietas lain yang rata-rata 66 kuintal, sehingga petani yang mengetahui hasil di lapangan, musim tanam berikutnya petani bisa menanam padi unggul ini.

Baca juga:  Pemkab Lirik Penerapan PIK dan Pengelolaan Pelabuhan

“Kami mengakomodasi keinginan petani di daerah benih apa yang diinginkan. Ujicoba Padi Sidenuk kami tawarkan dan petani sudah lihat langsung hasilnya di atas produksi padi varietas unggul lain,” katanya.

Menurut Hendig, kunggulan lain dari Padi Sidenuk adalah benihnya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Dengan kelebihan ini, maka petani tidak saja mengurangi biaya pupuk dan obat-obatan, namun produktivitas tanamannya menjadi meningkat dan situasi ini menghindari kerugian yang sering dialami petani.

Sementara, kunggulan setelah Padi Sidenuk menjadi beras adalah kualitas berasnya pulen.

Sementara itu Bupati Putu Agus Suradnyana didampingi Kepala Dinas Pertanian Nyoman Genep mengatakan, hasil yang dicapai dalam panen perdana ini dapat membantu petani mendongkrak produksi gabah di Bali Utara. Bupati berjanji akan mengupayakan penerapan teknologi pertanian yang direkomendasi oleh BATAN, sehingga pertanian Buleleng bisa berkembang dan hambatan yang selama ini dialami dapat ditangani dengan baik.

Baca juga:  Presiden Harap Indonesia Tak Kena Resesi Global

“Padi Sidenuk mendapat penyinaran radiasi nuklir. Dari jumlah anakan lebih banyak, jumlah panjang bulir itu juga lebih banyak dari varietas yang lain, sehingga dalam panen perdana di lahan 40,5 hektare ini sangat memuaskan dan teknologi direkomendasi BATAN ini akan kita terapkan untuk komoditas tanaman lain,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *