DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan Growth from Knowledge (GfK), terjadi lonjakan besar penjualan AC inverter di Indonesia sepanjang 2017. Jika di 2016, penjualan AC inverter mencapai 54 ribu unit, di 2017 penjualannya meningkat hingga 177 ribu unit.
Kondisi yang positif ini pun dianggap potensi yang baik bagi LG. Dikatakan Branch Manager LGEI Bali, Sugito Puspo Aji, kenaikan penjualan AC inverter ini menandakan konsumen mulai pintar dalam memilih produk. Pasalnya, dengan menggunakan AC inverter, pengguna bisa menghemat tagihan listriknya.
Untuk pasar AC sendiri, ia mengatakan LG sejak 2017 sudah berhenti memasarkan produk AC standar (on/off). Seluruh produk AC yang dijual LG merupakan produk inverter. “Otomatis karena terjadi peningkatan penjualan untuk AC inverter, LG juga meningkatkan target penjualannya di 2018 ini,” katanya, Senin (21/5).
Ia mengutarakan dengan disematkannya dua inovasi besar di LG Dual Cool Series yang dipasarkan tahun ini, AC inverter LG akan memiliki nilai lebih di mata konsumen. “LG inverter hemat 70 persen dari AC standar dan lebih cepat dingin sekitar 40 persen. Ini tentunya akan lebih menghemat penggunaan listrik dan tagihan pun juga lebih hemat,” sebutnya.
Di Bali, penjualan AC inverter LG juga mengalami peningkatan. Pertumbuhannya mencapai 20 persenan per tahun. Sedangkan realisasi penjualannya per bulan mencapai 600 unit. “Tahun ini kita menargetkan penjualan 1.000 hingga 1.500 unit. Bali merupakan peringkat keempat secara nasional untuk penjualan produk AC,” jelasnya.
Ditambahkan Product Marketing Residential AC LG Electronics Indonesia (LGEI), Satrio Mulyo, inovasi dual inverter compressor dan SmartThinQ akan makin mengukuhkan dominasi LG di segmen AC inverter. Selain itu ada 8 keunggulan lain yang ditawarkan LG untuk memberikan kenyamanan pada konsumen dan Standard Kinerja Energi Minimum (SKEM) seluruh produk LG juga sudah memperoleh bintang 4, peringkat tertinggi untuk SKEM.
LG Dual Cool Series hadir dalam 11 varian dengan kapasitas mulai dari 0,5 PK hingga 2 PK. Harga jualnya berkisar antara Rp 3 juta hingga 7 juta. (Diah Dewi/balipost)