Petugas menunjukkan sampling makanan dan hasil uji yang mengandung formalin. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) menggelar pengawasan intensif menjelang Galungan dan bulan puasa. Pada Senin (21/5), dilakukan pengawasan dan ditemukan makanan berformalin dan mengandung rhodamin B di Pasar Kreneng.

Dari 28 sampel yang diambil, sebanyak 2 makanan mengandung formalin yaitu ikan asing (sudang) dan Teri Medan. Sementara makanan yang positif mengandung rhodamin B, yaitu jaje begina, jajan matahari (warna pink), apem, gipang dan apem kecil.

Kepala BBPOM di Denpasar Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt. mengatakan penemuan kedua zat berbahaya tersebut akan ditelusuri kembali peredarannya. Mengingat temuan bahan berbahaya tersebut tidak sekali ditemukan, namun berkali-kali.

Baca juga:  Antisipasi Penyelundupan, Ini yang Dilakukan Bea Cukai

Selain di Pasar Kreneng, sebelumnya BBPOM juga melakukan sampling di Pasar Badung pada 18 Mei. Hasilnya, dari 20 sampel, 5 makanan tidak memenuhi syarat (TMS) yaitu satu sampel teri medan mengandung formalin dan 4 sampel mengandung rhodamin B, yaitu terasi, jaja uli, jaja begina, gipang.

BBPOM juga menemukan makanan TMS di Pasar Biaung. Dari 11 sampel yang diambil, 8 sampel mengandun formalin dan rhodamin B. Sebanyak 2 sampel makanan mengandug formalin yaitu pada teri medan dan sudang.

Baca juga:  Sering Digunakan Aksi "Freestyle," Patroli di Jalur Hutan Pinus Gelagahlinggah Digencarkan

Sebanyak 6 sampel mengandung rhodamin B yaitu terasi, jaja uli, jaja begina, gipang, bendu, jaja matahari. Selanjutnya, ia akan segera menelusuri lebih lanjut terkait distribusi makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Penelusuran akan dilakukan ke tingkat pedagang hingga produsen. “Selama ini kita sudah melakukan pembinaan ke sentra-sentra produksi. Beberapa yang belum, mungkin karena benar tidak tahu atau memang tahu tapi membandel. Ini akan kami tinjau lebih lanjut,” ungkapnya.

BBPOM juga melaksanakan program Pasar Aman pada beberapa pasar di Bali. Yaitu, Pasar Agung, Pasar Sindu, Pasar Intaran, Pasar Nyanggelan, Pasar Umum Gianyar, Pasar Amlapura Timur, Pasar Kayuamba Bangli.

Baca juga:  Soal "IDI Kacung WHO" dan "Bubarkan IDI," Ini Kata Ahli Bahasa

Makanan yang berpotensi mengandung zat berbahaya yaitu jajanan upakara. Karena menjelang hari raya Galungan sehingga distribusinya meningkat. Selain itu, makanan yang berpotensi untuk ditambahkan bahan berbahaya adalah kue kering, tahu, ikan asin dan ikan segar.

Adapun dampak bagi kesehatan manusia jika terus mengkonsumsi makanan mengandung rhodamin B dan formalin tersebut yaitu dapat memicu timbulnya sel-sel kanker pada tubuh. “Semoga masyarakat kedepannya makin sadar akan kesehatan makanan yang dikonsumsi,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *