Tanah Lot merupakan salah satu DTW di Tabanan yang menjadi lokasi pelaksanaan festival yang digelar rutin setiap tahun. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) maupun wisatawan domestik (Wisdom) ke Kabupaten Tabanan, pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Tabanan terus melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya adalah menggelar festival besar di sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) pada tahun 2018 ini.

Kepala Dispar Kabupaten Tabanan, I Made Yasa, belum lama ini mengungkapkan, guna meningkatkan angka kunjungan wisatawan dan sekaligus memulihkan pariwisata nasional pasca dampak dari bom Surabaya lalu, Dispar Kabupaten Tabanan telah mengagendakan sejumlah festival di beberapa DTW. Yang paling dekat adalah festival di DTW Ulun Danu pada Juni mendatang menyusul festival di DTW Tanah Lot pada bulan Juli dan DTW Jatiluwih pada bulan September nanti.

Baca juga:  Arsipnya Ikut Terbakar saat Gedung Biro Hukum Pemprov Bali Kebakaran, Tabanan Kirim Ulang 14 Ranperda

Sambungnya, penyelenggaraan event yang diselenggarakan di sejumlah DTW tersebut dananya selain bersumber dari badan pengelola DTW bersangkutan juga dari bantuan dana pemerintah pusat, dan bantuan dari pemerintah daerah. “Besaran nominalnya berbeda-beda sesuai dengan besar kecilnya even yang digelar di masing-masing DTW,” ujarnya.

Pergelaran festival tersebut, lanjut Yasa, selain meningkatkan angka kunjungan juga sebagai upyta pemkab mendorong ekonomi kerakyatan. “alam festival nanti akan ada pameran yang menggandeng pelaku usaha kecil atau UKM. Karenanya festival ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.

Baca juga:  Badung Kaji Pengembangan Agro Techno Park di Petang

Selain menggelar festival, Yasa melanjutkan terobosan lain yang dilakukan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan adalah melakukan pembangunan sejumlah infratruktur berupa jalan traking di 14 desa wisata yang ada di Tabanan. “Tidak hanya menyiapkan infrastruktur, Sumber Daya Manusia nya (SDM) di desa wisata juga diberi pelatihan terkait bagaimana cara untuk menghandel tamu, menerapkan standar pelayanan untuk usaha home stay, hingga menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Kolaborasi dengan Kedubes Inggris, Startup Binaan STMIK Primakara Bisa "Go International"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *