TABANAN, BALIPOST.com – Musim kemarau mempengaruhi debit air dari sumber-sumber air PDAM Tabanan. Saat ini dari 32 sumber air PDAM terjadi penurunan debit air sekitar lima hingga 10 persen sepanjang musim kemarau.
Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Tabanan, I.B. Marjaya Wirata, Rabu (23/5) mengatakan saat ini PDAM Tabanan melayani 56.200 sambungan rumah tangga. Total sambungan ini dilayani dengan 32 sumber air PDAM baik mata air maupun air permukaan yang total menghasilkan sekitar 500 liter per detik. ’’Normalnya 500 liter per detik. Tetapi di musim kemarau, debit ini berkurang lima hingga 10 persen,’’ ujarnya.
Berkurangnya debit air ini, kata dia berbeda-beda di dalam satu wilayah layanan, tergantung dari sumber air serta ketinggian daerahnya. Pengurangan yang paling ekstrem terjadi di Desa Belimbing dimana untuk melayani daerah ini sumber airnya berasal dari mata air mekori. ‘’Dimusim kemarau debit air yang dihasilkan mata air mekori menurun hingga 50 persen,’’ ujar Wirata.
Namun penurunan debit air yang drastis di musim kemarau ini hanya terjadi di wilayah layanan Desa Belimbing sementara daerah lainnya tidak begitu signifikan dan bisa dilayani secara normal selama musim kemarau. Meski tidak ada jadwal bergilir untuk pemakaian air selama musim kemarau, tetapi diakui Wirata pada jam-jam sibuk dibeberapa titik akan mengalami air kecil atau tidak mengalir sama sekali.
Hal ini bukan karena air dimatikan tetapi pada jam-jam tertentu seluruh sambungan yang dilayani PDAM terbuka atau digunakan sehingga pemakaiannya di waktu tersebut tinggi. Jam-jam sibuk tersebut adalah pagi dari jam 06.00 wita hingga pukul 08.00 wita serta sore dari pukul 18.00 hingga pukul 20.00 wita.
’’Pada jam-jam itu semua sambungan sebanyak 56.200 terbuka. Sehingga diharapkan masyarakat melakukan penampungan pada jam-jam air mengalir,’’ jelas Wirata.
Pemakaian air juga diprediksi akan meningkat jelang hari raya Galungan nanti. Sehingga masyarakat dihimbau untuk memantau adakah kebocoran sambungan pipa dan segera melaporkan kepada PDAM agar bisa dilakukan perbaikan segera.(wira sanjiwani/balipost)