BANYUWANGI, BALIPOST.com – Dua oknum anggota DPRD Banyuwangi, Nauval Badri (Gerindra) dan Basuki Rahmat (Hanura) yang diamankan akibat bercanda soal bom akhirnya mengakui kesalahannya. Meski sudah meminta maaf, bukan berarti kasusnya dihentikan.
Tetap jalan terus. Polres Banyuwangi menyerahkan penyidikan kasus itu ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bandara Juanda, Surabaya. Namun, keduanya tak ditahan. “Jadi, permintaan maaf ini tidak menggugurkan proses penyidikan di PPNS Juanda. Kasusnya akan tetap jalan terus,” kata Suparman, Manager Operasional Bandara Banyuwangi, Kamis (24/5).
Menurutnya, penyidikan kasus bercanda soal bom ini diatur dalam UU No.1/2009 tentang Penerbangan. Dalam UU itu, siapapun dilarang bercanda terkait bom di area bandara.
Karena itu, lanjut dia, meski sudah meminta maaf, dua oknum anggota DPRD Banyuwangi tetap akan diproses. Kenapa tak ditahan, lantaran ancaman hukumannya hanya 1 tahun.
Suparman menambahkan, pernyataan permintaan maaf dari kedua oknum Dewan akan dilaporkan ke PPNS Juanda. “Kami sifatnya menyampaikan permohonan maaf itu. Keputusan penyidikan ada di penyidik,” jelasnya.
Menurut Suparman, kasus ini menjadi pembelajaran semua pihak. Artinya, tidak boleh bercanda soal bahan peledak atau bom di area bandara.
Terpisah, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman menegaskan pihaknya hanya membantu PPNS Juanda melakukan penyidikan awal kepada dua oknum dewan. “Selanjutnya, akan kita serahkan ke PPNS Juanda. Aturannya seperti itu,” tegasnya.
Sementara itu, usai menjalani pemeriksaan hampir 4 jam, dua oknum dewan yang juga ketua parpol tersebut dipulangkan dari Polres. Keduanya sama-sama mengakui perbuatannya dan meminta maaf. “Ini menjadi pembelajaran bersama. Jadi, jangan sampai bergurau soal bom atau bahan peledak di bandara,” kata Nauval Badri.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Banyuwangi, Sugirah ikut bersuara terkait insiden ini. Politisi PDIP ini menyayangkan kejadian tersebut. “Kami menyayangkan kejadian ini. Setelah pulang kunker, kami akan rapat internal,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua oknum dewan diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia rute Banyuwangi-Jakarta setelah bercanda soal bom di area pemeriksaan. (Budi Wiriyanto/balipost)