NEGARA, BALIPOST.com – Menjelang Hari Raya, masyarakat yang menukarkan uang mulai marak. Umumnya mereka mencari uang pecahan di bawah Rp 10.000.
Mobil keliling penukaran uang Bank Indonesia (BI) Denpasar pun ramai diserbu warga. Seperti yang terjadi Kamis (24/5), di Jembrana.
Warga dari berbagai kalangan yang kebetulan melintas di depan pasar langsung berhenti dan ikut antre. “Baru buka langsung ramai, maunya saya nukar uang pecahan Rp 2000, tapi sudah habis,” terang Nurhayati (35) salah seorang warga yang menukarkan uang.
Beberapa warga berharap mobil penukaran uang baru ini bisa lebih sering apalagi menjelang hari raya. Dengan begitu, warga bisa mendapatkan pecahan uang yang baru. Selain itu juga adanya kepastian warga mendapatkan uang asli.
Dari informasi sejumlah pedagang yang ditemui, saat-saat menjelang hari raya biasanya peredaran uang palsu cukup marak. “Lumayan untuk dibagi di hari raya ke anak-anak,” terang Hariri, salah satu warga.
Di samping penukaran uang pecahan, mobil ini juga melayani penukaran uang yang rusak atau lusuh. Serta uang yang sudah dicabut dari peredaran (tidak berlaku).
Ramainya antrean di depan loket kasir mobil BI ini mendapat pengawalan dua anggota polisi lengkap dengan senjata laras panjang dan pelindung diri. Salah satu petugas, Ketut Oka Suryawan mengatakan mobil keliling BI sudah dua hari ini melayani warga di Kabupaten Jembrana.
Sehari sebelumnya, mobil penukaran berada di areal Pelabuhan Gilimanuk. Mobil ini melayani penukaran uang rupiah dengan berbagai pecahan mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Kecuali pecahan Rp 1.000. Uang pecahan di bawah Rp 10.000 yang paling banyak diminati warga yang hendak menukarkan uang. (Surya Dharma/balipost)