Palinggih gedong dalem Pura Dalem Desa Kusamba, Kecamatan Dawan Kebakaran, Minggu (27/5). (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Jelang hari raya Galungan, palinggih di Pura Dalem Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung kebakaran, Minggu (27/5). Kejadian tersebut dipicu pembakaran sampah saat krama ngayah.

Berdasarkan pantauan, kebakaran yang berlangsung sekitar pukul 14.00 Wita itu melanda gedong dalem yang berada di tengah-tengah. Atapnya yang berbahan ijuk sebagian besar ludes. Hal serupa juga terjadi pada rangkanya.

Bendesa Pakraman Kusamba, Anak Agung Gede Raka Swastika mengatakan kejadian tersebut diawali adanya pembakaran sampah pada setra di timur pura. Apinya berkobar cukup besar. Tak berselang lama, ditengah hembusan angin yang kencang, ada percikan terbang ke atap palinggih yang pondasinya dari batu hitam tersebut. “Dari itu atap palinggih terbakar,” ungkapnya didampingi Perbekel Kusamba, Ketut Winastra.

Baca juga:  Puluhan Narapidana di Bali Terima Remisi Waisak

Tak ingin semakin parah, krama yang ngayah langsung melakukan pemadaman dengan memanfaatkan air sumur yang ada di sekitar pura. Namun upaya itu tak membuahkan hasil maksimal. Pihaknya pun menghubungi pemadan kebakaran. Si jago merah berhasil dijinakkan sekitar satu setengah jam kemudian. “Palinggih limas sari juga atapnya terbakar. Tetapi sangat sedikit dan langsung dipadamkan. Bangunan lain untungnya tidak kena,” ucapnya.

Akibat kejadian itu, kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Pascaini, akan dilaksanakan upacara guru piduka. “Tentu akan nada upacara. Untuk Galungan, persembahyangan tetap berjalan seperti biasa,” imbuhnya.

Baca juga:  Bakar Sampah, Gudang Rongsokan Dilalap Jago Merah

Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta yang turun ke lokasi mengatakan armada dikerahkan mencapai empat unit dan satu mobil tanki. “Karena kejadiannya pada pura, mobil semua diturunkan,” ucapnya.

Pejabat asal Lingkungan Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh ini meminta masyarakat untuk berhati-hati saat saat membakar sesuatu. “Apalagi wilayah dekat pantai. Angin kencang,” imbuhnya. (sosiawan/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *