GIANYAR, BALIPOST.com – Warga mengeluhkan abrasi yang terus menggempur kawasan pesisir di Banjar Pabean, Desa Ketewel, Sukawati. Selama lima tahun terakhir, satu pura dan lahan pertanian warga setempat habis tergerus ombak.

Kini warga pesisir ini mengharapkan pembangunan senderan penahan ombak di kawasan tersebut. Kelian Banjar Pabean, Made Pranca, S.E., Minggu (27/5) mengatakan terjangan ombak di Pantai Pabean semakin mengganas.

Bukti nyata dari kondisi ini ialah rusaknya Pura Sang Hyang Aya yang ada di lokasi tersebut. “Kerusakan pura akibat abrasi terjadi secara bertahap, kurang lebih sejak 5 tahun lalu,” ucapnya.

Baca juga:  Untuk Ini, Warga Girimas Tagih Janji Lahan Sisa RS Pratama

Hingga kini pura yang menjadi tempat persembahyangan para petani di Banjar Pabean ini pun sudah rusak parah. Sementara pratima yang sebelumnya ada di pura itu sudah dipindahkan ke tempat suci di rumah pemangku pura tersebut. “Dulu setiap pujawali atau Galungan pasti ramai krama sembahyang, tapi sekarang kondisi pura sudah begini, sejak saat itu pula kami tidak sembahyang di pura ini,” katanya.

Made Pranca menambahkan abrasi yang mengganas tidak hanya menghancurkan Pura Sang Hyang Aya. Namun juga menggerus lahan pertanian milik warga setempat.

Bahkan dalam lima tahun terakhir, terhitung sudah hektaran lahan produktif milik warga tergerus abrasi. “Kalau hitungan lima tahun ya cukup luas lahan pertanian yang tergerus,” ungkapnya.

Baca juga:  Selama di Pengungsian, Anak-anak Terhibur dan Tak Merasa Bosan

Melihat kondisi ini, Made Pranca pun mengharapkan adanya pembangunan senderan. Pihaknya juga sudah mengajukan permohonan pembangunan penahan ombak itu ke pemerintah, namun hingga kini tidak ada respon. “Sekitar 2017 lalu ada petugas yang ngecek, katanya mau bangun senderan, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,” keluhnya.

Made Pranca mengaku kini warganya semakin khawatir, bila senderan tidak segera dibangun akan semakin luas lahan pertanian yang tinggal sertifikat. “Banyak lahan pertanian milik warga saya yang tinggal sertifikat, karena tanahnya sudah tenggelam akibat abrasi,” tandasnya.

Baca juga:  Tak Berizin, Lima Usaha Potong Ayam Ditutup

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Bali, Nyoman Parta mengaku akan segera menindaklanjuti terkait Pantai Pabean yang belum memiliki senderan penahan ombak. “Akan segera ditindaklanjuti, karena ini sifatnya urgen,” ucapnya.

Politisi PDIP ini pun sudah berkordinasi dengan Dinas PU Provinsi Bali untuk segera membangun senderan di bibir Pantai Pabean. “Saya sudah koordinasi dengan Dinas PU. Informasinya pembangunan baru bisa dilakukan pada 2019, selain itu pembangunan senderan seperti ini kewenangan pusat,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *