JAKARTA, BALIPOST.com – Umat Budha Indonesia merayakan peringatan Hari Waisak Tahun 2018 di Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (29/5). Turut hadir dalam perayaan yang dilaksanakan oleh WALUBI di bawah pimpinan Siti Hartati Murdaya tersebut Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Dalam keterangan tertulisnya, Hasto Kristiyanto mengatakan pembumian Pancasila dalam kehidupan beragama di Indonesia yang penuh dengan toleransi dan membangun martabat bangsa ditunjukkan melalui penghormatan terhadap hari-hari besar agama, termasuk Waisak. Menurutnya, Hari Raya Waisak dirayakan pada waktu terang bulan purnama puncak (purnama sidhi) yaitu memperingati Tri Suci Waisak. “Yakni lahirnya Pangeran Siddharta, peringatan Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun, serta wafatnya Buddha Gautama parinibbana,” ulasnya.
Oleh karena itu, dirinya dan partainya mengajak memupuk dan memperkuat dharma sesama anak bangsa sebagai warga bangsa yang Pancasila untuk meningkatkan kualitas budi pekerti dan kebahagiaan lahir batin seluruh rakyat Indonesia. Kehadirannya sekaligus sebagai penghormatan atas pencapaian peradaban Umat Budha Nusantara yang terlihat dengan peninggalan Candi Borobudur dan begitu banyak monumen peradaban Budha lainnya.
“Bayangkan pada abad 7 dan 8 saja pencapaian peradaban begitu tinggi. Semua peninggalan peradaban Budha di Nusantara menunjukkan kualitas yang luar biasa; mengajarkan welas asih pada sesama manusia dan segala ciptaan Tuhan, dan bagaimana semua dalam keseimbangan ketika umat manusia melaksanakan dharmanya,” ujarnya.
Ia berharap Perayaan Waisak dapat menjadi momentum untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh rasa persaudaraan. “Setiap pemimpin diharapkan dapat membangun optimisme, harapan, dan menyampaikan hal-hal positif di tengah rakyat, bukan sebaliknya memecah belah dan menyampaikan ujaran kebencian,” kata Hasto. (Hardianto/balipost)