JAKARTA, BALIPOST.com – PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan siap melayani Angkutan Lebaran Tahun 2018 dengan lancar, tertib, aman dan nyaman. Ditargetkan dapat mengangkut 4.222.071 orang pemudik dan 1.014.955 unit kendaraan di 7 lintasan utama terpantau nasional selama periode mudik pada H-1 hingga H+7 Lebaran.
Tercatat 7 lintasan penyeberangan utama (terpantau nasional) selama arus mudik dan balik yakni, Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Panajam-Kariangau (Balikpapan), Bajoe-Kolaka, dan Tanjung Kelian-Tanjung Api-api.
PT ASDP memastikan kesiapan alat produksi Angkutan Lebaran 2018 memadai, yang akan dilayani oleh 8 cabang, 13 pelabuhan, 43 dermaga, dan 217 unit kapal (termasuk swasta). Tahun ini, total jumlah pemudik Angkutan Lebaran di 7 lintasan diprediksi mencapai 4,2 juta orang atau naik 6 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 3,98 juta pemudik.
Jumlah kendaraan roda 2 mencapai 451.340 unit atau naik 6,3 persen dibandingkan tahun lalu 424.470 unit, dan roda 4 mencapai 563.615 unit atau naik 5,7 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 532.970 unit.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi saat buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (30/5) mengatakan, karakteristik layanan angkutan Lebaran tahun ini akan berbeda dibandingkan tahun lalu. Arus mudik dan balik diperkirakan jauh lebih lancar menyusul ketentuan cuti bersama yang relatif panjang sehingga periode waktu libur juga lebih lama.
Dengan karakteristik cuti bersama Hari Raya Idul Fitri dan libur kenaikan kelas anak sekolah yang bersamaan, diperkirakan puncak arus terjadi dua kali, yakni saat mudik terjadi pada Senin (11/6) dan Selasa (12/6) dan puncak arus balik pada Selasa (19/6) dan Rabu (20/6).
Dengan periode hari libur yang cukup panjang, Ira optimistis layanan arus mudik dan balik akan terdistribusi lebih baik. Pihaknya mengimbau pengguna jasa ferry menempuh perjalanan di pagi dan siang hari agar tidak mengalami kepadatan di malam hari, khususnya di lintasan Merak-Bakauheni. “Jadwal perjalanan harus diatur baik agar dapat menikmati perjalanan mudik yang menyenangkan, dan tidak terjebak dalam kemacetan yang signifikan saat puncak arus,” pesannya.
Dalam mendukung Angkutan Lebaran tahun ini, PT ASDP juga telah mempersiapkan layanan dan fasilitas sehingga pengguna jasa dapat menikmati perjalanan mudik dan balik dengan lancar, aman, nyaman dan selamat. Mulai dari layanan pre journey, pengguna jasa dapat melakukan pembelian tiket berjadwal secara online maupun go-show, pembelian melalui buffer zone (rest area KM43 Tol Tangerang-Merak) yang dimulai sejak H-7, Ira menambahkan.
Lalu layanan port journey, PT ASDP memaksimalkan jumlah dermaga yang beroperasi, penambahan loket dan toilet, optimalisasi area siap muat, penyediaan food truck dan digital signage, mempersingkat port time dari 1 jam menjadi 45 menit, dan khusus di Pelabuhan Merak, dermaga VI akan dioperasionalkan untuk pemudik sepeda motor.
Terakhir untuk layanan ship journey dan post journey, PT ASDP memaksimalkan kecepatan kapal lebih dari 10 knot, waktu pelayaran maksimal 2 jam (lintasan merak-bakauheni), pengaturan jadwal kapal lebih tepat waktu, pengoperasian kapal ukuran besar saat peak hour, dan menyiapkan tempat istirahat di pelabuhan jika penumpang harus menunggu lebih lama sebelum melanjutkan perjalanan.
Kapasitas Memadai
Tidak hanya layanan dan fasililtas, PT ASDP juga memastikan jumlah kapasitas kapal terpasang sangat memadai selama periode Angkutan Lebaran. Sebagai contoh di Pelabuhan Merak, dari proyeksi rata-rata jumlah kendaraan tahun 2018 sebanyak 15.766 unit kendaraan per hari, jumlah kapasitas terpasang tahun ini mencapai 31.939 unit kendaraan per harinya.
Selanjutnya di Pelabuhan Bakauheni, dari proyeksi rata-rata jumlah kendaraan tahun ini sebanyak 13.837 unit kendaraan per hari, jumlah kapasitas kapal terpasang mencapai 31.939 unit kendaraan per harinya.
Saat ini, PT ASDP juga tengah mempersiapkan implementasi sistem e-ticketing yang dikelola dan dikembangkan sendiri per 1 Juni 2018 menyusul telah berakhirnya kontrak dengan pengelola ticketing pelabuhan saat ini. Sistem e-ticketing yang akan diterapkan ini sepenuhnya berada di bawah kontrol PT ASDP dan desain kartu RFID yang diterapkan dapat disesuaikan dengan golongan pengguna jasa, sehingga validitas golongan dan pembayaran terjaga dengan baik. (Nikson/balipost)