MANGUPURA, BALIPOST.com – Seorang tukang tato, Ahmad Pamiludin (36) digerebek di tempat persembunyiannya di Jalan Benesari, Kuta, Kamis (31/5). Pria asal Subang, Jawa Barat ini, terlibat kasus penganiayaan bahkan menyaris membunuh pacarnya, Eli Dwi Santi (23).
Pelaku yang tubuhnya penuh tato ini sudah sempat menempelkan pisau di leher korban. Namun niatnya membunuh diurungkan karena warga berdatangan.
Kapolsek Kuta Kompol Nyoman Wirajaya, didampangi Kanitreskrim Iptu Aan Saputra, Jumat (1/6) mengatakan, pada Sabtu (26/5) pukul 00.00 Wita, pelaku mendatangi tempat kos korban di Jalan Patimura, Legian, Kuta. “Mereka membahas tentang akun Facebook milik korban digunakan pelaku merayu pria lain yang ada di sekitar kos-kosan tersebut. Korban tidak terima akunnya digunakan seperti itu,” tegasnya.
Perang mulut tak terelakan, pelaku semakin emosi dan langsung memukul mata kanan dan menampar pipi korban. Akibat perbuatan pelaku tersebut, korban mengalami lebam.
Ternyata pelaku belum puas. Pada Rabu (30/5) pukul 09.00 Wita, saat korban tidur, tiba-tiba disiram air oleh pelaku. Setelah korban bangun, pelaku langsung melayangkan pukulan ke wajah dan kepala sampai bengkak.
Selanjutnya korban dicekik dan dadanya ditendang hingga tersungkur di lantai. Kemudian pelaku menindih korban menggunakan lututnya sambil mencekik menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya memegang sebilah pisau ditempelkan di leher korban.
“Suara ribut-ribut tersebut menarik perhatian warga mendatangi TKP. Ternyata pelaku keder melihat warga dan langsung kabur. Korban lalu melaporkan kasus ini ke Polsek Kuta,” ujarnya.
Setelah menerima laporan itu, tim Opsnal dipimpin Kanitreskrim Iptu Aan Saputra, didampingi Panit I Iptu Putu Budiartama langsung ke TKP. Setelah menggali informasi dari beberapa saksi dan tetangga kos korban, petugas mengantongi identitas pelaku, termasuk tempat persembunyiannya.
Akhirnya tim berhasil mengamankan pelaku di Jalan Benesari, Kuta. Barang bukti yang diamankan satu pisau dapur yang dipakai mengancam korban. “Waktu diperiksa, pelaku mengaku cemburu dan membuatnya emosi. Ada laki-laki lain yang sempat chatting dengan korban,” ungkap Iptu Aan. (Kerta Negara/balipost)