GIANYAR, BALIPOST.com – Peringatan hari kelahiran Pancasila yang digelar tepat pada 1 Juni tahun 2018 ini terasa lebih menggetarkan dari sebelumnya. Pasalnya, berbagai isu tentang rongrongan terhadap ideologi bangsa semakin kuat berhembus.

Dalam amanatnya, Presiden RI Joko Widodo menekankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap bertahan mengamalkan Pancasila. Di tengah dashyatnya upaya ideologi lain untuk menggeser ideologi negara saat ini. ”Pancasila sudah menjadi bintang pemandu bangsa selama 73 tahun negara merdeka,” ucap Inspektur Upacara Letkol Asep Noer Rochman membacakan amanat presiden di Lapangan Astina Gianyar, Jumat (1/6).

Dandim 1616 Gianyar itu melanjutkan, Pancasila adalah berkah indah dari semesta untuk bangsa Indonesia. Secara jelas, seluruh komponen pendiri bangsa duduk bersama untuk menciptakan negara yang kokoh sampai saat ini. “Kita sebagai generasi muda, tinggal melanjutkan apa yang sudah diwariskan,” ucapnya.

Baca juga:  Istri Satpam Asal Guwang Positif COVID-19 Sembuh, Suaminya Masih Dirawat

“Semboyan Bhineka Tunggal Ika nyata adanya, negara ini terdiri dari 714 suku, 1.100 bahasa, dan 17 ribu pulau. Jangan hamburkan energi untuk perpecahan. Lakukan lompatan besar menciptakan generasi unggul, berbagi, dan berprestasi,” tegas Inspektur Upacara.

Ditemui usai memimpin apel, Dandim 1616 Gianyar Letkol Asep mengatakan, dalam situasi seperti sekarang, masyarakat rentan termakan mentah-mentah dengan berita hoax di media sosial. Isu yang dihembuskan para kriminal cyber tentang faham selain Pancasila sangat berbahaya.

Untuk itu, penggunaan medsos dengan bijak mutlak dilakukan. “Jangan langsung percaya sebuah berita di medsos, cari tahu kebenarannya dulu,” kata dia.

Baca juga:  Seluruh Zona Merah COVID-19 di Bali Jadi 5 Besar Penyumbang Kasus Terbanyak

Lebih lanjut Letkol Asep mengatakan, di Kabupaten Gianyar, kondisi relatif aman dari gangguan radikalisme. Hal itu tercermin dari perilaku masyarakat yang masih sesuai dengan Pancasila, contohnya gotong royong bersama, rasa toleransi yang rekat satu sama lain. ”Di Bali, saya yakin, minim kemungkinan faham radikal bisa masuk, karena persatuan adat sangat kuat,” puji Asep.

Namun, bukan berarti kenyamanan tersebut menjadi alasan untuk menurunkan kewaspadaan. Pihaknya, bersama Polri, sebagai pengaman wilayah, akan tetap melakukan pemantauan, meningkatkan kewaspadaan. Yang lebih mengutamakan pencegahan atau deteksi dini.

“Kami rutin menggelar sosialiasi, gelorakan makna Pancasila ke masyarakat, begitu juga menyisir setiap titik wilayah di Kabupaten Gianyar, dan terpenting mendata penduduk pendatang dengan valid,” pungkas Letkol Asep.

Baca juga:  Kasus SPI, Lima Hakim Bakal Sidangkan Rektor Unud

Usai di Lapangan Astina, apel dilanjutkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kerta Kertya Mandala Gianyar. Bertindak sebagai inspektur upacara, Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya.

Apel di TMP digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan. Yang kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan.

Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya yang ditemui usai acara berharap, upacara peringatan ini hendaknya dapat dipakai sebagai momentum dalam meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan pada masyarakat. “Nilai-nilai Pancasila mengajarkan makna keberagaman, persatuan, dan kedamaian yang bisa kita amalkan, peringatan hari kelahiran Pancasila ini semoga selalu mengingatkan kita akan hal itu,” pungkas Sekda Wisnu Wijaya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *