Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Sepuluh hari pasca ditemukan menyangkut di bebatuan aliran sungai yeh ho di banjar Dinas Ngis, Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, identitas mayat berjenis kelamin laki laki belum diketahui. Bahkan, sampai Senin (4/5) belum ada pihak keluarga yang mengakui mayat tersebut.

Menurut Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya, mayat Mr. x sudah dilakukan otopsi di rumah sakit Sanglah, Denpasar. Hasilnya, tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan ataupun indikasi kemungkinan diracun.  “Hasil otopsi tidak ada tanda kekerasan, dan sampai saat ini belum ada yang mengakui, dan tidak ada laporan kehilangan,” terangnya.

Baca juga:  Hilang Sebulan, Nyoman Weni Ditemukan Membusuk

Untuk mayat sendiri sampai saat ini masih dititipkan di kamar jenasah rumah sakit Sanglah. Dalam waktu dekat pihak kepolisian Polsek Penebel akan melakukan koordinasi dengan dinas sosial Tabanan. “Kami akan segera koordinasi dengan Dinsos Tabanan, karena kasihan juga kalau mayat dibiarkan berlama lama di rumah sakit,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengaku belum mendapatkan laporan dari Kepolisian terkait mayat mr. X tersebut. “Belum ada koordinasi ke kami, mungkin dalam waktu dekat ini, karena saya juga baru tahu dari media,” ucapnya.

Baca juga:  Dugaaan Korupsi Pengadaan Masker, Kejari Karangasem Geledah Kantor Ini

Diberitakan sebelumnya, warga banjar dinas Ngis, Desa Jegu, Kecamatan Penebel, pada Jumat (18/5) sore digegerkan temuan mayat berjenis kelamin laki laki di aliran sungai Yeh Ho.

Ciri ciri mayat rambut ubanan, tidak memakai baju, memakai celana jin warna coklat muda selutut, wajah sudah bengkak.  Dan dari hasil identifikasi awal guna mengetahui identitasnya ditemukan benda benda disaku celana depan berupa 7 buah uang kepeng, 2 buah anak kunci,  1 buah kulit rokok, dan 1 buah cabe hijau.

Baca juga:  Pembangunan Infrastruktur Jalan di Karangasem Dilakukan Bertahap

“Ada luka di bagian bawah ketiak pada tubuh mayat kemungkinan karena dimakan oleh biawak,” ucapnya. (puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *