Kepala BPS Bali Adi Nugroho. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Nilai ekspor Bali pada April 2018 turun sebesar 16,79 persen. Secara jumlah, capaian ekspor Bali pada April sebesar USD 49.130.390 atau turun dari Maret 2018 yang realisasinya mencapai USD 59.043.288.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan, penurunan hampir terjadi ke setiap negara utama tujuan ekspor. Yang tertinggi penurunannya adalah ekspor ke Australia sebesar USD 2.738.038 atau lebih dari separuh dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca juga:  Dana Desa Adat, Hampir Seluruh Desa Sudah Cair

Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan ekspor tujuan Australia yaitu komoditas perhiasan/permata yang menurun hingga -97,79 persen, produk barang-barang rajutan menurun hingga -70,58 persen, dan produk perabot, penerangan rumah yang mengalami penurunan hingga -35,15 persen.

Selain ekspor ke Australia, ekspor tujuan Perancis juga mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar -46,87 persen. Komoditas yang dominan menyebabkan penurunan ekspor ke Perancis antara lain produk kain perca -87,70 persen, barang-barang dari kulit -65,31 persen, dan pakaian jadi bukan rajutan -59,44 persen.

Baca juga:  Mendag Bidik Ekspor Tumbuh 6,3 Persen di 2021

Di sisi lain, kondisi berbeda ditunjukkan oleh ekspor tujuan Belanda yang mengalami peningkatan sebesar 38,54 persen. Ekspor bulan April ke Belanda merupakan ekspor tertinggi selama tahun 2018.

Adapun produk yang dominan menyebabkan peningkatan tersebut antara lain produk gula dan kembang gula yang meningkat hingga tiga kali lipat. Selain itu, ekspor produk jerami/bahan anyaman ke Belanda juga mengalami peningkatan sebesar 107,40 persen.

Baca juga:  Agustus, Ratusan Ton Kakao Bali akan Dieskpor ke Dua Negara Ini

Ekspor tujuan Amerika Serikat juga mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar 2,78 persen. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *