BANGLI, BALIPOST.com – Kabar duka menyelimuti DPRD Bangli. Angota dewan dari Fraksi PDI-P, I Made Bawa meninggal dunia Kamis (7/6) dini hari. Politisi asal Desa Siakin, Kintamani tersebut dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya karena sakit diabetes yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir.
Made Bawa yang sejak setahun lalu duduk sebagai Ketua Komisi I, menghembuskan nafas terakhirnya di usia 54 tahun sekitar pukul 02.00 dini hari. Kabar meninggalnya Made Bawa terbilang cukup mengejutkan, terutama di kalangan dewan. Sebab beberapa hari sebelum meninggal, pria yang akrab disapa Jero Bawa masih melakukan aktifitas seperti biasa di Gedung dewan maupun kantor partainya dengan kondisi yang cukup sehat.
Rekan mendiang sesama anggota DPRD Bangli Wayan Wirya menuturkan, sebelum meninggal dunia, Made Bawa sempat bercengkrama bersama keluarganya di rumahnya sepulang dari kantor DPC PDI-P hingga pukul 21.00 wita. Selanjutnya Made Bawa berbincang bersama Perbekel Siakin yang saat itu bertamu ke rumahnya hingga sekitar pukul 23.00 wita.
Setelah itu Made Bawa beristirahat ke kamarnya. Sekitar pukul 01.00 dini hari, dia sempat meminta istrinya untuk mengambilkan minum. “Setelah minum, tiba-tiba rebah,” tutur Wirya. Istri Made Bawa yang panik kemudian mencari pertolongan ke bidan desa. Saat dicek oleh bidan, Made Bawa sudah meninggal dunia.
Wirya mengaku terakhir kali bertemu Made Bawa pada Senin (4/6) lalu di Kantor DPC PDI-P dalam kegiatan pelatihan tes pencalonan. Sebelum meninggal, Wirya juga mengaku sempat berkomunikasi dengan mendiang via telepon pada Kamis untuk membicarakan soal saksi untuk Pilgub.
“Beliau selama ini cukup terbuka dengan saya. Beliau mengaku punya sakit diabetes sejak lima tahun lalu. Ragane bilang sering lesu. Itu saja keluhannya,” kata Wirya.
Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles juga mengatakan sebagaimana informasi yang diterimanya kemarin Made Bawa meninggal dunia karena sakit komplikasi kencing manis. Meninggalnya Made Bawa diakui Carles cukup mengejutkan karena kondisi mendiang yang terlihat cukup sehat dan tidak pernah mengeluhkan sakit.
Dimata Carles, mendiang merupakan sosok anggota dewan yang kalem dan kinerjanya bagus. Sebagai ketua komisi I, Made Bawa mampu mengkoordinir tugas-tugasnya dengan baik. Pria yang juga pemangku di Pura Puseh di Desa Siakin ini, kata Carles, juga cukup rajin turun ke masyarakat. Tidak saja di wilayah daerah pemilihannya (dapil), namun juga di luar dapilnya. “Kami merasa sangat kehilangan. Beliau sosok yang baik,” kata Carles.
Kehilangan juga sangat dirasakan Ketua DPC PDI-P Bangli yang juga Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Dikatakan, Made Bawa merupakan salah satu kader senior di PDI-P Bangli. Sosok Made Bawa cukup pendiam, sabar dan disiplin. Semua tugas yang diberikan partai mampu diselesaikan dengan baik.
Sedana Arta mengaku tidak tahu pasti penyebab meninggalnya pria yang pernah duduk sebagai Perbekel Siakin itu. Namun dari informasi yang diterimanya mendiang meninggal dunia karena memiliki riwayat sakit kencing manis dan jantung. Terakhir kali Sedana Arta mengaku bertemu Made Bawa di kantor DPC saat pelatihan pendaftaran calon. “Saat itu saya lihat beliau sangat sehat sekali. Tidak ada keluhan. Bahkan intens mendiskusikan calon dari Kintamani timur,” tuturnya.
Ditambahkan Sedana Arta, Made Bawa yang sudah duduk di kursi DPRD Bangli selama dua periode, saat ini tengah disiapkan untuk maju dalam pertarungan Pileg 2019 mendatang. “Beliau adalah kandidat calon nomor urut 1 di Kintamani Timur,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)