BANYUWANGI, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong penerbangan dari Bandara Banyuwangi – Ngurah Rai, Bali dibuka lagi. Tujuannya, mendukung paket wisata ke Banyuwangi, khususnya momen pertemuan IMF-World Bank di Bali, Oktober mendatang.
Menpar meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan slot time untuk penerbangan langsung rute Banyuwangi-Bali.
“Ini ada misi khusus agar peserta pertemuan tahunan para ekonom dunia ini bisa berkunjung ke Banyuwangi dengan lebih mudah. Saya harap teman-teman di Kemenhub bisa menyediakan slot waktu di Denpasar,” kata Arief di Banyuwangi, Senin (11/6).
Pihaknya berharap penerbangan Banyuwangi-Bali bisa terealisasi Juli 2018. Sehingga, operasional penerbangan bisa berjalan lancar saat even IMF. Menurut Menpar, maskapai NAM Air serius menggarap rute ini. Arief mengatakan Bandara Banyuwangi memiliki banyak slot luang, sedangkan di Ngurah Rai yang perlu diupayakan. “Saya sudah bertemu Nam Air. Dan, ini rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini,” tambahnya.
Manajer NAM Air Banyuwangi, I Gde Chrisna membenarkan kendala sementara rute Banyuwangi – Bali. “Memang saat ini kita terkendala slot time di Bali,” kata Chrisna.
Rencananya, anak perusahaan Sriwijaya Air ini akan menggunakan pesawat ATR 72-600. Diusulkan, penerbangan Bali ke Banyuwangi dibuka sore hari, sekitar pukul 18.00 WIB. Lalu, kembali ke Bali keesokan pagi.
Jadwal ini, lanjut dia, menyesuaikan trip wisatawan. Menurutnya, wisatawan mancanegara dari Bali bisa mengikuti penerbangan terakhir sore hari, lalu menuju puncak Ijen, dan kembali ke Bali keesokan pagi. Pihaknya optimis okupansi penumpang akan tembus 90 persen dengan jadwal tersebut.
“Terbang dari Banyuwangi ke Bali bisa diisi pekerja. Sedangkan penerbangan sore dari Bali ke Banyuwangi diisi wisatawan ke Ijen,” imbuhnya. (budi/balipost)