SEMARAPURA, BALIPOST.com – Memasuki libur lebaran, kunjungan wisatawan ke Kepulauan Nusa Penida, Klungkung melonjak. Hal tersebut berimbas pada okupansi penginapan. Kenaikan harga pun tak terelakkan. Demikian disampaikan Sekretaris Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Klungkung, I Wayan Sukadana, Selasa (12/6).
Pelaku pariwisata asal Desa Suana, Nusa Penida ini menjelaskan kenaikan kunjungan wisatawan mulai berlangsung sejak awal Juni. Tidak hanya domestik, namun juga asing. Mereka menyeberang dari wilayah Sanur, Denpasar maupun Desa Kusamba, Kecamatan Dawan Klungkung.
“Kunjungan pasti meningkat karena kebetulan libur Lebaran dan memang high season. Secara otomatis tingkat hunian hotel mengikuti. Sekarang sudah penuh. Kalau sebelumnya ada saja yang kosong,” katanya.
Terkait harga, katanya terjadi kenaikan kisaran 10 sampai 20 persen. Hal demikan sudah menjadi hal lumrah pada akomodasi di tengah liburan panjang karena permintaan lebih tinggi dari pada ketersediaan. “Itu sudah hukum ekonomi. Pesanan tinggi. Jumlah kamar masih sama. Secara otomatis pasti naik. Rata-rata seperti itu,” sebutnya.
Okupansi demikan diperkirkan berlangsung hingga akhir Agustus, yang didominasi wisawatan asing. Setelah itu, baru berangsur-angsur turun, termasuk harga kamar. “Kalau kunjungan berkurang, hrga kamar akan mengikuti. Kalau tetap seperti sekarang, bisa tidak laku,” imbuh Direktur Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala (PDNKK) Klungkung ini.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta pun mengakui kunjungan wisatawan meningkat. Sejalan dengan itu, pengelola objek wisata diminta untuk mengintensifkan keamanan, khususnya pada kawasan bertebing. Hal tersebut sebagai antisipasi terulangnya kecelakaan wisatawan seperti beberapa hari lalu.
“Untuk keamanan sudah sering disampaikan kepada pengelola. Itu dalam pertemuan langsung. Kami juga minta wisatawan tetap didampingi guide lokal. Karena selama ini banyak dari luar. Kami juga sudah pasang imbauan,” katanya.
Pejabat asal Lingkungan Kemoning, Kelurahan Semarapura Klod ini mengatakan kunjungan tersebut sangat diharapkan bisa mepercepat capaian target yang mencapi 478.169 orang. Meningkat dari 2017 yang realisasnya mencapai 423.726 orang dari target 333.000 orang. “Kami optimis target itu tercapai,” tandasnya. (sosiawan/balipost)