Puan Maharani. (BP/har)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani mengungkapkan ada banyak hal yang akan dibicarakan dari rencana pertemuan antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Puan mengingat pada tahun 2009 silam, dirinya sering membicarakan berbagai persoalan bangsa dan perpolitikan nasional ketika Prabowo menjadi cawapres berpasangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pemilu 2019.

“Jadi sebenarnya dari  tahun 2009 saya sering ngobrol kayak begini (perpolitikan nasional)  sama Pak Prabowo,” kata Puas usai melepas secara resmi pemberangkatan mudik gratis yang difasilitasi DPP PDIP di Kantor Sekretariat PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (12/6).

Baca juga:  Jelang Pilkada 2024, PDIP Intens Bangun Komunikasi Dengan Semua Parpol

Namun, komunikasi dirinya dengan Prabowo meredup seiring dengan dinamika politik yang berkembang di internal PDIP dan Gerindra. “Biasanya bicara langsung dengan Pak Prabowo agar bagaimana bangsa ini ke depan,” ungkapnya.

Rupanya, Prabowo pun memiliki keinginan bertemu dengannya untuk bicara banyak hal seperti dulu. Namun, rencana pertemuan itu belum juga terlaksana. Puan menjelaskan rencana pertemuan masih akan dimatangkan lagi.

Ia memastikan tidak ada tarik menarik kepentingan dari rencana pertemuan yang terus  tertunda ini karena persoalannya hanya menyangkut kecocokan  waktunya saja.

“Ini masalah tanggalnya saja karena Pak Prabowo sibuk, saya juga ada kegiatan. Tapi kami berdua sudah menyampaikan bahwa ada keinginan untuk kemudian bisa bertemu,” ujarnya.

Baca juga:  30 Ribu Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Desa Dipamerkan di GWK

Soal keinginan sejumlah kader Partai Gerindra yang mendorong agar tercipta kembali koalisi Gerindra-PDIP seperti di Pemilu 2009 tersebut, Puan mengatakan bisa saja keinginan itu dibicarakan pada pertemuannya dengan Prabowo nanti.

“Saya belum ngobrol langsung. Kan perlu ngobrol bagaimana kemudian hal-hal yang untuk bangsa ini ke depan, untuk tujuan masa depan,” sebutnya.

Puan juga menanggapi manuver politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akhir-akhir ini kerap memberikan kritik atas kinerja pemerintahan Joko Widodo. “Itukan biasa saja dalam dinamika politik. Bisa saja seperti itu,” ujarnya.

Baca juga:  Mendag Luncurkan "Minyak Kita"

Namun, Puan mengaku tidak buru-buru menyimpulkan bahwa manuver politik SBYvtersebut telah mencederai hubungan baik PDIP  dengan  Partai Demokrat dan wacana koalisi dari Demokrat yang sempat dikabarkan akan bergabung dengan barisan koalisi pendukung Jokowi.

Menurut Menteri Koordinator Pemberdayaan  Manusia dan Kebudayaan itu sampai saat ini Partai Denomrta memang belum jelas dalam menentukan posisinya.

“Ya kita lihat saja bagaimana kemudian nanti apakah ini akhirnya Demokrat akan bergabung atau nggak akan bergabung tentunya itu ada ditanyakan ke Pak SBY lah,” kata Puan.(hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *