MANGUPURA, BALIPOST.com – Selama libur Lebaran, aktivitas penerbangan dipastikan akan mengalami peningkatan. Hal ini diakibatkan selain adanya arus mudik, pasca Lebaran juga banyak yang melakukan liburan ke sejumlah tempat, salah satunya ke Bali.

Untuk itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso didampingi Kepala Otban Wilayah IV, Kelas I Ngurah Rai Denpasar, Herson, General Manager Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, General Manager AirNav Denpasar, melakukan ramp check di Bandara Ngurah Rai, Selasa (12/6). Ramp check ini dilakukan untuk memastikan pesawat-pesawat yang dipakai maskapai penerbangan dalam keadaan laik terbang dan memenuhi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Kali ini, ada sebanyak 6 pesawat yang dilakukan Ramp check.

Baca juga:  Dibuka untuk Perjalanan Internasional, Bali Siapkan Kapasitas PCR hingga Kamar Karantina

Menurut Agus Santoso, dipilihnya Bali karena merupakan salah satu Bandara yang jumlah penumpangnya banyak, namun dengan karakter yang berbeda. Sedangkan bandara yang lain, biasanya digunakan sebangai tempat mudik yang sebagian besar berada di Jawa, seperti Solo, Jogja, Semarang dan Surabaya. “Di Bali tidak kalah banyaknya walaupun tidak untuk mudik lebaran. Tapi Bali ini mendapatkan destinasi yang cukup banyak saat hari setelah lebaran,” katanya.

Dijelaskan Agus, untuk ramp check pesawat yang disediakan sebanyak 538 pesawat. Semuanya sudah dilakukan Ramp Check bahkan ada yang lebih dari 1 kali. “Ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang akan mudik lebaran maupun masyarakat yang akan rekreasi ke Denpasar,” jelasnya.

Baca juga:  Bombom Kejutkan Iqbal di Turnamen Tenis Bali Terbuka

Dari hasil dari ramp check yang sudah dilakukan, diakui memang ada beberapa hal ditemukan. Tapi dalam level minor dan tidak melewati dari Minimum Equipment List (MEL). Yaitu ada komponen pesawat terbang yang menjadikan boleh terbang manakala sudah memenuhi MEL. “Masalah major tidak ada ditemukan. Seluruh pesawat yang diinspect selalu berada di atas MEL. Sehingga tidak masalah untuk terbang,” pungkasnya.

Dikatakan, Ramp Check ini dilakukan di 36 bandara di Indonesia. Bahkan sebelumnya, tim Inspektor dari angkutan udara sudah mengadakan survei.

Baca juga:  Kusta Masih Jadi Stigma, Penderita Malu Didata

Untuk di bandara Ngurah Rai, sampai siang, Selasa (12/6), sudah sebanyak 6 pesawat di lakukan Ramp Check. Biasanya rata rata tergantung dari kemampuan me Ramp Check ada yang sampai 11 pesawat per hari dalam 1 Airport. Utuk pesawat yang tidak mempunyai Ramp Check akan diberikan sangsi tegas. Yaitu langsung tidak boleh terbang.

Sementara untuk arus mudik, puncak nya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu kemarin. Secara persentase, dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penumpang mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan sampai sebesar 10-11 persen dari masing-masing airport. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *