DENPASAR, BALIPOST.com – Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, bukan saja sebagai ikon jejak sejarah perjuangan rakyat Bali di Kota Denpasar, namun lapangan ini selalu dibanjiri masyarakat terlebih saat hari-hari libur seperti sekarang ini. Letaknya yang strategis di pusat kota dan
menjadi titik nol kilometer Kota Denpasar sangat tepat untuk bersantai, bermain bahkan berolahraga bersama keluarga.

Mengisi libur panjang sekaligus menyambut Hari Raya Idul Fitri, Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, setiap harinya kian ramai dipadati beragam aktivitas masyarakat. Mulai dari arena bermain anak-anak, sarana olahraga, dan wahana hiburan pentas budaya setiap akhir pekan.

Baca juga:  Kantor Imigrasi Ngurah Rai Terapkan APITO

Fasilitas olahraga dan permainan tersebut memang disiapkan Pemkot Denpasar sebagai fasilitas publik, agar dapat digunakan secara positif dan bersama-sama dirawat oleh masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Plt. Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I.B. Mayun Suryawangsa saat ditemui di sela-sela aktivitasnya, Selasa (12/6).

Pria yang akrab disapa Gus Mayun ini juga menyampaikan, olahraga pada
khususnya adalah hal yang sangat penting. Itu sebabnya Pemkot menyediakan pojok olahraga khusus dengan alat-alat olahraga yang dapat digunakan masyarakat secara gratis. “Saya senang melihat masyarakat
memanfaatkan fasilitas publik ini dengan sangat baik, dan tentu
kesadaran untuk bersama-sama merawatnya juga harus ditingkatkan,”
ungkapnya.

Baca juga:  Rai Mantra Nyoblos di TPS 15, Jaya Negara TPS 18

Lebih lanjut disampaikan, arena permainan anak-anak yang masih dalam
kawasan yang sama juga khusus dibuat untuk memberikan kesempatan
bermain anak-anak tentunya dalam pengawasan orang tua.

Salah satu warga Kota Denpasar, Putu Reny Wulandari mengatakan
sangat sering menghabiskan waktu berolahraga di Lapangan Puputan.
Terlebih ketika sekarang saat libur panjang tiba. “Saya sangat senang
berolahraga di sini, jadi tidak usah ke tempat gym lagi, di sini kan gratis,” ungkapnya.

Baca juga:  Pergerakan di Bandara Ngurah Rai Akhir Tahun Mencapai 1 Juta Penumpang

Masyarakat lainya, Ni Wayan Purnami yang ditemui saat mengawasi
anak-anaknya bermain mengatakan, fasilitas permainan ini sangat
bermanfaat. Selain tidak berbayar anak-anak juga sangat senang karena
posisinya di areal lapangan. “Setelah puas bermain perosotan, ayunan,
anak-anak biasanya minta duduk di lapangan, jadi liburan hemat dan
bermanfaat,” ungkapnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *