NEGARA, BALIPOST.com – Kendaraan kecil (KK) atau mobil memadati Gilimanuk. Diperkirakan ada ribuan mobil dan sepeda motor yang masuk ke Gilimanuk dalam semalam sejak Selasa (12/6) hingga Rabu (13/4) pagi. Sebelum dipecah ke sejumlah gang-gang permukiman di Gillimanuk, KK diarahkan masuk ke Parkir Kargo tepat sebelum Gelung Kori.
Dalam areal seluas kurang lebih tiga hektar ini, dapat menampung lebih dari 1000 unit mobil pemudik di luar areal Pelabuhan.
Dari pengamatan Rabu pagi, hingga pukul 07.44 Wita, antrean di parkir Kargo ini masih padat. Petugas membagi dua bagian areal antrean depan dan belakang. Dengan masing-masing bagian terbagi menjadi 25 deret dan 20 deret. Satu deret bisa menampung sekitar 22 mobil sejenis.
Namun dari pengamatan, tidak semua deret dipenuhi kendaraan mobil. Padatnya arus kendaraan khususnya KK terjadi pada Rabu dinihari, dimana mobil sampai di Cekik atau sekitar 2,5 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Namun antrean mobil itu tetap mengalir. Sehingga pada pukul 05.00 Wita dinihari antrean langsung habis.
Padatnya kendaraan di parkir Kargo ini sempat membuat salah seorang pemudik yang ikut antre hilang. Penyebabnya, pemudik tersebut hendak ke toilet saat mobil antre di tengah deretan.
Pemudik yang diketahui bernama Endang Nuryati tersebut memilih toilet yang terdekat dengan titik antre mobil yakni di SPBU Gilimanuk sekitar pukul 05.00 Wita. Namun hingga mobil sudah keluar dari parkir Kargo dan hendak masuk ke gang-gang, ternyata Endang yang diketahui berbaju hijau itu tidak terlihat. Suaminya yang melapor ke petugas juga kesulitan mencari lantaran handphone Endang ternyata berada di mobil.
Sejatinya pihak ASDP yang juga mendirikan loket tiket kapal di dalam areal tersebut, juga menyediakan toilet dan mushola. Namun lokasinya agak jauh di depan atau sebelum pintu keluar.
Sementara itu, pemudik sepeda motor juga terus mengalir hingga diluar pelabuhan. Diprediksi pada H-2, Rabu (13/6) merupakan puncak arus mudik.
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Yoga Widyatmoko ditemui di sela-sela pengaturan lalin di Terminal Kargo mengatakan pada arus mudik tahun ini terbantukan dengan adanya parkir kargo ini. Sehingga kendaraan terutama KK bisa ditampung sebelum dipecah masuk ke gang-gang.
Dan jalur menuju Pelabuhan atau jalan Denpasar-Gilimanuk cenderung lancar tidak sampai antre panjang memenuhi jalan utama tersebut. “Sekarang kita bisa terkonsentrasi mengatur KK dan sepeda motor yang sudah terpisah,” terang AKP Yoga.
Memang diakui pada pukul 02.30 Wita, mobil atau KK sempat mengular hingga ke Cekik atau sekitar satu kilometer sebelum terminal Kargo. Namun antrean itu bisa langsung tersedot dan KK mobil mengalir masuk. “Disini bisa menampung minimal 1000 KK. Kalau dikalkulasi sekitar 12 kilometer panjang jalan. Lokasi ini dan gang-gang Gilimanuk kita gunakan situasional ketika arus padat, ” tandasnya.
AKP Yoga mengaku dengan kendaraan yang terus mengalir ini dipastikan pada H-2 ini merupakan puncak arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk.
Sementara itu, sejumlah sebagian besar pemudik yang berada di Parkir Kargo kesulitan mencari toilet. Berbeda dengan kondisi di dalam areal Pelabuhan yang sudah tersedia baik pedagang maupun toilet. Sehingga mereka kesulitan mencari di lokasi yang lumayan luas tersebut terutama yang antre di belakang.
Apalagi di siang hari, kondisi parkir Kargo ini berdebu. Selain itu, minimnya tempat sampah juga membuat kondisi di areal Parkir Kargo yang sebelumnya bersih berserakan sampah makanan dan minuman. (Surya Dharma/balipost)