MANGUPURA, BALIPOST.com – Untuk melakukan pemantauan udara arus mudik di jalur penyebrangan Gilimanuk – Ketapang, Basarnas mengerahkan satu unit helikopter HR 1524 untuk, Kamis (14/6). Helikopter jenis Bolco 105 itu terbang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 10.10 Wita.
Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR, Gede Darmada yang ikut on board melaksanakan pemantauan udara dengan Helikopter HR 1524 bersama 3 orang crew mengatakan, antrian sudah tidak terlihat. Penyebrangan terlihat didominasi kendaraan pribadi roda 4 dan roda 2. “Kami tadi mengudara di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 10.48 Wita, kondisinya cuaca cerah dan tadi juga lalu lintas terpantau ramai lancar ” katanya.
Sementara, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana mengungkapkan, pemantauan udara sangat diperlukan ketika mendekati Hari Raya Idhul Fitri. “Secara visual jika dipantau melalui udara, kondisinya bisa terlihat jelas tingkat kepadatan para pemudik di pelabuhan penyebrangan,” ungkapnya.
Sebelumnya sudah digerakkan KN SAR Arjuna 229 dari Pelabuhan Benoa pada Senin, 11 Juni 2018 menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. “Semua Alut kami kerahkan secara maksimal dan seefektif mungkin, dari segi penempatan dan waktu pelaksanaannya, sehingga bisa mengantisipasi di jalur-jalur ramai pemudik,” ujarnya.
Mengantisipasi aktifitas pelayaran telah disiagakan KN SAR Arjuna dengan 17 personil bergabung bersama tim rescue dari Pos SAR Banyuwangi, sementara itu di pintu penyebrangan Gilimanuk juga ditugaskan tim rescue dari Pos SAR Jembrana dan Pos SAR Buleleng. Langkah antisipasi di jalur darat padat pemudik, telah disiagakan tim SAR yang bergerak dengan rescue truk, berjaga pada titik-titik rawan kecelakaan. “Selain pengerahan personil dan Alut juga dibangun komunikasi dan koordinasi dengan para potensi SAR,” tambahnya.
Ardana menjelaskan bahwa siaga SAR dalam rangka antisipasi arus mudik Lebaran akan berlangsung hingga 24 Juni 2018. “Kapal SAR Basarnas Bali, yakni KN SAR Arjuna 229 melaksanakan siaga SAR di Pelabuhan Banyuwangi sudah selama 4 hari dan akan berlanjut hingga tanggal 20 Juni,” pungkasnya.
Meskipun telah ada langkah antisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan SAR di wilayah Bali, ia berharap agar jangan sampai terjadi kecelakaan pelayaran, penerbangan ataupun transportasi darat. Ia menghimbau bagi para pemudik agar berhati-hati saat berkendaraan dan pengguna transportasi laut supaya mematuhi aturan yang ada, sehingga bisa selamat sampai tujuan. (Yudi Karnaedi/balipost)