SINGARAJA, BALIPOST.com – Situasi politik Buleleng yang dinamis membuat pihak kepolisian di daerah ini memberikan atensi khusus menjelang pencoblosan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni 2018 mendatang. Buktinya, sebanyak 732 personel polisi disiagakan untuk mengamankan hari pencoblosan hingga tahapan penghitungan suara.
Personel pengamanan itu sudah termasuk BKO personel Dalmas Polda Bali dan perosnel Brimob Gilimanuk. Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Kompol Gede Wali, SH seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK mengatakan, untuk kekuatan pengamanan dari Polres Buleleng tercatat sebanyak 589 personel. Sedangkan, sisanya 143 personel merupakan BKO Dalmas Polda Bali dan personel Brimob Gilimanuk.
Penambahan pasukan dari Dalmas dan Brimob ini tidak lepas dari wilayah Buleleng yang terluas di Bali, sehingga membutuhkan atensi pengamanan wilayah yang memadai. Selain itu, situasi politik yang cenderung dinamis, patut diwaspadai akan terjadi tindakan yang tidak diinginkan, sehingga hal ini perlu pengamanan lebih, sehingga target dalam pencobloan dan penghitungan suara dapat berjalan aman, tertib, dan situasi kondusif. “Untuk pengamanan sudah disiapkan dan untuk pengamanan di TPS nanti sehari sebelum pencoblosan pasukan sudah digeser ke TPS dan yang BKO Polda disiagakan di Makopolres,” katanya.
Kompol Wali menambahkan, selain menyiapkan personel pengamanan pihaknya juga juga memetakan potensi-potensi konflik politik di Bali Utara. Dari pemetaan dan pengalaman hajatan politik terdahulu, Polisi memberikan atensi khusus untuk tiga wilayah yakni Buleleng timur, tengah dan Buleleng barat.
Untuk Buleleng timur, Kecamatan Tejakula masuk wilayah yang mendapat atensi pengamanan lebih karena wilayah ini merupakan asal pasangan calon (paslon) yang berlaga dalam Pilgub Bali dan juga merupakan kampung dari tim sukses paslon. Di Buleleng tengah, Kecamatan Sukasada juga menjadi atensi pengamanan karena di daerah ini juga banyak tokoh partai politik (parpol) termasuk tim sukses paslon.
Sedangkan di Buleleng barat, dua wilayah akan dikawal dengan ketat adalah Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt. Di dua wilayah ini juga sama alasan pengamanan berlebih karena pertimbangan wilayah luas dan sebaran Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan juga ada tokoh parpol. “Saat ini situasinya kondusif dan kami tetap memetakan daerah untuk memudahkan kami mem-ploting pasukan untuk pengamanan dalam pencoblosan atau penghitungan suara,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)