BANGLI, BALIPOST.com – Keberadaan Pasar Seni Geopark di Penelokan, Kintamani yang dibangun Pemkab Bangli dengan dana miliaran rupiah selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Sejak selesai dibangun sekitar tahun 2014 lalu, hanya bagian kios di lantai I yang sudah dimanfaatkan untuk menampung pedagang. Sementara los di lantai II dan sebagian lantai III pasar tersebut hingga saat ini tetap dibiarkan kosong. Bahkan lantaran tak pernah dirawat, kondisi bangunan pasar kumuh dan beberapa bagian bangunan mulai rusak.
Kondisi bangunan Pasar Seni Geopark terlihat sangat kotor. Dinding bangunan dipenuhi banyak debu dan banyak yang retak. Pada lantai II dan III yang berupa los, lantainya kotor dipenuhi banyak sampah. Bahkan lantaran tak pernah dibersihkan, bagian lantai menjadi berlumut dan berkerak. Beberapa hiasan dinding yang terpajang di tangga menuju lantai tiga banyak yang copot dan hancur. Demikian juga dengan ruangan toilet yang ada di pasar tersebut juga sudah rusak dan tak bisa difungsikan.
Sebagaimana yang diketahui selama ini, sebagian ruangan di lantai III dulunya pernah dipakai untuk ruangan pameran produk kerajinan oleh Disperindag. Hanya saja, sejak beberapa tahun terakhir tak pernah dioperasikan lagi dan dibiarkan terkunci. Demikian juga dengan ruangan di lantai III di sisi utara juga pernah dipakai kantor oleh Disparbud atas perintah Bupati, akan tetapi lama-kelamaan ditinggalkan pegawai.
Bupati Bangli I Made Gianyar saat dikonfirmasi terkait kondisi itu Minggu (17/6) mengaku sangat kecewa. Dirinya mengatakan akan secepatnya memanggil Kepala Disperindag. “Mengecewakan, memprihatinkan, dan secepatnya saya panggil Kadisperindag agar memanfaatkan/mengoperasikan gedung itu sesuai peruntukannya,” terangnya.
Bupati Gianyar mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi kendala Disperindag untuk memanfaatkan bangunan pasar itu. Namun menurutnya semestinya tidak ada kendala bagi Disperindag dalam memanfaatkan bangunan tersebut. “Masak memanfaatkan gedung yang sudah ada saja gak bisa. Nanti saya panggil Kadisperindag dengan yang terkait menanyakan kendalanya apa,” ujarnya geram.
Dijelaskan Gianyar, spirit awal dibangunnya Pasar Seni Geopark itu dulunya adalah untuk memecahkan masalah pedagang acung agar tidak lagi berkeliaran di obyek wisata Penelokan. Kedepannya, agar pasar itu bisa termanfaatkan secara maksimal, Gianyar memandang perlu dibentuk pengelola untuk mengatur manajemen pemanfaatan gedung itu serta mengatur hak dan kewajiban yang harus dipenuhi para pedagang.
Sementara menyinggung soal Disparbud yang tidak lagi ngantor di lantai III Pasar Seni Geopark sebagaimana yang pernah diperintahkannya, Gianyar mengaku akan secepatnya memerintahkan kembali Kepala Disparbud untuk ngantor di tempat itu sampai Pariwisata Kintamani benar-benar kembali pulih dengan baik. “Ya harus dilaksanakan sampai Pariwisata Kintamani baik. Malu kita, tidak bisa berubah ke arah kemajuan. Malu kita tidak bisa bekerja sesuai bidang tugas dengan baik. Semoga ini menjadi sepirit bagi kita semua, bekerja dengan baik sesuai bidang tugas,” tandasnya. (dayu rina/balipost)