Kondisi Pasar Seni Geopark di Penelokan Kintamani. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Tak jelasnya pemanfaatan Pasar Seni Geopark di Penelokan Kintamani sampai saat ini akhirnya ditanggapi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli Nengah Sudibya.

Dirinya mengklaim pihaknya selama ini sudah berupaya memanfaatkan bangunan Pasar Seni Geopark, di Penelokan, Kintamani sesuai fungsinya. Pihaknya mengaku sudah berulangkali meminta pedagang acung untuk menempati bangunan itu, namun upayanya gagal.

“Kita tidak pernah membiarkan pasar itu. Kita sudah berupaya meminta pedagang acung menempati bangunan pasar itu, tapi tidak mau. Kita juga sudah lakukan koordinasi dengan Perbekel Batur Tengah dan pedagang acung, tapi mereka tetap menolak menempati tempat itu,” kata Sudibya saat dihubungi Senin (18/6).

Selain melakukan koordinasi dengan pihak Desa Batur Tengah dan pedagang acung, pihaknya juga mengaku sudah sempat berkoordinasi dan rapat-rapat dengan Bagian Ekonomi, BKPAD (Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah) serta Perusda terkait pemanfaatan bangunan pasar tersebut. Sebab sebelumnya sempat ada rencana Perusda memanfaatkan bangunan itu. “Tapi sampai sekarang kita tunggu-tunggu tidak ada kabar,” ujarnya.

Baca juga:  Proyek Penataan Pedestrian Kintamani, Satu Warga Belum Sepakat

Mengenai kondisi pasar yang kumuh dan kotor, pejabat asal Penglipuran ini mengaku akan segera membersihkannya. Dirinya juga mengatakan bahwa pihaknya sudah sempat memanfaatkan bagian lantai III pasar untuk tempat pameran, namun sepi karena tak banyak tamu yang mau berkunjung ke sana. Menurutnya sepinya kunjungan ke tempat itu dikarenakan pedagang acung yang banyak berjualan di bawah pasar.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, keberadaan Pasar Seni Geopark yang dibangun Pemkab Bangli dengan dana miliaran rupiah selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Sejak selesai dibangun sekitar 2014 lalu, hanya bagian kios di lantai I yang sudah dimanfaatkan untuk menampung pedagang. Sementara los di lantai II dan sebagian lantai III pasar tersebut hingga saat ini tetap dibiarkan kosong. Bahkan lantaran tak pernah dirawat, kondisi bangunan pasar kumuh dan beberapa bagian bangunan mulai rusak.

Baca juga:  Beberapa Desa di Kintamani Digoyang Gempa Berturut-turut

Bupati Bangli I Made Gianyar yang dikonfirmasi terkait kondisi itu mengaku sangat kecewa. Dirinya mengatakan akan secepatnya memanggil Kepala Disperindag. “Mengecewakan, memprihatinkan, dan secepatnya saya panggil Kadisperindag agar memanfaatkan/mengoperasikan gedung itu sesuai peruntukannya,” terangnya.

Gianyar tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi kendala Disperindag untuk memanfaatkan bangunan pasar itu. Namun menurutnya semestinya tidak ada kendala bagi Disperindag dalam memanfaatkan bangunan yang ada. “Masak memanfaatkan gedung yang sudah ada saja gak bisa. Nanti saya panggil Kadisperindag dengan yang terkait menanyakan kendalanya apa,” ujarnya geram.

Baca juga:  PPATK Blokir Puluhan Rekening ACT

Dijelaskan Gianyar, spirit awal dibangunnya Pasar Seni Geopark itu dulunya adalah untuk memecahkan masalah pedagang acung agar tidak lagi berkeliaran di obyek wisata Penelokan. Kedepannya, agar pasar itu bisa termanfaatkan secara maksimal, Gianyar memandang perlu dibentuk pengelola untuk mengatur manajemen pemanfaatan gedung itu serta mengatur hak dan kewajiban yang harus dipenuhi para pedagang. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *