MEDAN, BALIPOST.com – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) turut prihatin atas tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Senin (18/6). Kapal tersebut diperkirakan tenggelam sekitar pukul 17.30 WIB atau 30 menit setelah berangkat dari Simanindo (Samosir) ke Tigaras (Simalungun).
“Saya sedih mendengar berita ini terutama karena ada korban jiwa, dan harapan saya semoga korban yang masih hilang bisa segera ditemukan,” kata Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo di Medan, Selasa (19/6).
Arie menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan situasi terkini melalui Pusat Krisis Kepariwisataan Kementerian Pariwisata. Pihaknya menyerahkan keseluruhan proses ini kepada pihak terkait khususnya pemerintah lokal yang sangat baik berkoordinasi dan tanggap bencana. “Proses evakuasi masih terus dilakukan tim SAR gabungan yang langsung tanggap melakukan pertolongan terhadap korban. Semoga banyak yang terselamatkan,” ujar Arie.
Terpisah, Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga menyebutkan, kapal tersebut mengangkut 80 orang wisatawan yang baru kembali dari Pulau Samosir ke Tigaras.
Hingga saat ini ada 17 orang yang selamat dan sedang dirawat di Puskesmas di Simarmata, Simanindo, Samosir. Tiga korban selamat dan 1 yang meninggal sudah dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga di Pangururan dan 10 orang dirawat di Puskemas Simarmata, 4 korban selamat lainnya dibawa ke Puskesmas Tigaras.
14 korban yang mendapat perawatan merupakan korban luka ringan dan ditemukan selamat. “Sementara itu 1 korban (wanita) meninggal yang sudah kita evakuasi. Masih menunggu cuaca lebih bagus utk melanjutkan pencarian malam ini. Sejauh ini hanya kapal Ferry pengangkut mobil yang masih bisa beroperasi pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, karena cuaca belum mendukung,” ungkap Juang Sinaga.
Hingga tengah malam ini, informasi yang didapat dari responden di lapangan, sudah ada Posko Pusat Pengaduan dan Informasi yang dibuka untuk umum. Disana ada papan pengumuman informasi, yang mana data terkini, sudah ada 38 nama mereka yang masih hilang. Data yang berhasil dikumpulkan ini berasal dari informasi keluarga korban yang datang langsung ke lokasi Posko. (Nikson/balipost)