NEGARA, BALIPOST.com – Kondisi gelombang di perairan Selat Bali bagian Utara dan Selatan termasuk penyeberangan Gilimanuk-Ketapang belakangan tidak setenang biasanya. Hal tersebut menyusul kondisi cuaca yang diprakirakan selama sepekan ini kurang bersahabat terutama bagi pelayaran. Kecepatan angin disertai tinggi gelombang mengakibatkan kapal berguncang mengikuti gelombang.

Seperti yang dialami para penumpang KMP Agung Wilis I yang bertolak dari Pelabuhan Ketapang Selasa (19/6) siang. Kapal yang penuh muatan mobil pribadi dan sepeda motor ini sejak dari Ketapang hingga mendekati Pelabuhan Gilimanuk mengalami guncangan akibat gelombang tinggi. Cuaca di jalur penyeberangan sepanjang tujuh mil menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Bali ini memang tidak seperti biasa dengan arus tenang. Sejak pagi hingga siang kemarin, kendati cuaca cerah namun gelombang cukup tinggi disertai angin kencang. Sehingga kapal yang penuh penumpang itu berguncang beberapa kali selama perjalanan. Dengan kondisi tersebut, nahkoda kapal beberapa kali memperingatkan para penumpang untuk tidak bersandar di pagar pembatas pinggir kapal.

Baca juga:  Hardiknas, Asuransi Astra Gelar #PijarIlmu di SDN 1 Peguyangan

Tak sedikit penumpang yang mengaku was-was dengan kondisi tersebut. Karena guncangan cukup keras selama beberapa kali. Beberapa anak buah kapal juga terlihat berjaga-jaga di pinggir kapal. “Guncangannya cukup keras, tapi untungnya tidak ada masalah sampai di Pelabuhan GIlimanuk,” tandas Siswanto, pengemudi asal Solo, Jawa Tengah.

Sementara itu informasi cuaca dari Kantor Klimatologi Kelas II adanya peringatan dini waspada angina kecang dan gelombang tinggi di wilayah perairan Selat Bali. Di Selat Bali bagian Utara diketahui angin Timur – Tenggara 6-15 knot dengan tinggi gelombang 0.25-1.5 meter. Sedangkan Selat Bali bagian Selatan : angin Timur – Tenggara 6-20 knot dengan tinggi gelombang 0.75-3.0 meter dan Samudera Hindia Selatan Bali angin Timur – Tenggara 15-25 knot, dengan tinggi gelombang 2.5-3.5 meter. Selain guncangan, salah seorang penumpang juga kebingungan lantaran kehilangan dompet di atas kapal. Belum diketahui apakah dompet warna merah milik salah satu penumpang itu terjatuh atau memang diambil orang sengaja. Sesaat setelah kapal bersandar di dermaga MB I Gilimanuk, diumumkan di pengeras suara dalam kapal adanya kehilangan dompet tersebut.

Baca juga:  Hilang Terseret di Pantai Klingking, Pelajar Ditemukan Meninggal

Sementara itu untuk antisipasi hal yang tak diinginkan, Badan Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pos Jembrana (Basarnas) melakukan patroli di perairan Selat Bali. Koordinator Basarnas Jembrana, Komang Sudiarsa, mengatakan tim dari SAR standby di Gilimanuk selama arus mudik dan arus balik ini. Tim SAR kemarin juga melakukan patroli rutin di sekitar perairan Gilimanuk baik menggunakan rubber boat maupun jet ski. Menurutnya saat patroli kemarin kecepatan angin antara 3-5 knot.

Baca juga:  Bali Masih 10 Besar Sumbang Kasus COVID-19 Harian, Jumlah Tambahan Nasional di Atas 3.000 Orang

General Manager (GM) ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza dikonfirmasi mengatakan untuk penyeberangan ASDP selalu berkoordinasi dengan BMKG maupun Syahbandar. Menurutnya cuaca terutama posisi gelombang yang terjadi kemarin tidak masalah untuk kapal berlayar. Sehingga penyeberangan tetap dilakukan. Pihaknya juga membenarkan adanya salah seorang penumpang di KMP Agung Wilis I yang kehilangan dompet. “Iya hilang di kapal atau dimana, kalau di kapal kita (milik ASDP) ada (petugas pengamanan),” terangnya. Sementara untuk kapal swasta termasuk Agung Wilis I tersebut menurutnya juga ada petugas di Pelabuhan. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *