Kabag Operasional Polres Klungkung, Kompol. I Nyoman Suarsika, Selasa (19/6) memberikan arahan kepada personilnya dalam pengamanan Pilkada serentak yang sudah sangat dekat. (BP/ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tinggal sepekan. Di tengah hal tersebut, Polres Klungkung terus memantapkan persiapan pengamanan. Ratusan personil akan diturunkan ke empat kecamatan. Ini juga langsung mengantisipasi “serangan fajar” yang rawan terjadi saat masa tenang dari 24 hingga 26 Juni.

Kabag Operasional, Kompol. I Nyoman Suarsika mengatakan sejak awal tahapan Pilkada berlangsung, pengamanan terus menjadi atensi. Khusus untuk masa tenang, 421 personil akan diturunkan.

Sementara pemungutan suara sebanyak 552 orang. Itu termasuk Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Bali. “Untuk operasi saat masa tenang, tak hanya memastikan keamanan. Tetapi juga antisipasi serangan fajar yang rawan. Persiapan sudah kami lakukan,” jelasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Turun ke Seribuan Kembali

Selain itu, Polres juga telah memetakan kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kategori rawan satu, sesuai informasi yang diterima dari intelijen ada di 345 TPS. Rinciannya, Kecamatan Klungkung 102, Nusa Penida 106, Dawan 63 dan Banjarangkan 74. “D isini berpotensi ada penyalahgunaan e-KTP maupun penggiringan kalangan lansia untuk memilih salah satu paslon, termasuk money politics,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah memetakan yang masuk rawan dua. Yakni ada di lima TPS yang merupakan tempat pemilihan oleh para paslon dan tokoh politik. “Ini juga berpotensi tiimbul gesekan, Jadinya masuk rawan dua. Pola pengamanannya, dua polisi, dua linmas setiap TPS. Kalau rawan satu, satu polisi, dua linmas,” terang mantan Kapolsek Nusa Penida ini.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Aktif Nasional Tinggal Delapan Ribuan Orang

Mengantisipasi munculnya gejolak, ditegaskan sebelumnya sudah dilakukan pencegahan bersama Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Masyarakat sudah diedukasi untuk bisa berfikir cerdas dalam menentukan pilihan pada ajang demokrasi lima tahunan ini. “Sosalisasi sudah kami lakukan sejak awal tahapan berjalan. Ada patroli, satgas tindak, preventif dan preemtif,” sebutnya.

Ketua Panwaslu Klungkung, I Komang Artawan mengatakan jelang pemilihan, pengawasan akan terus diperketat. Hal tersebut sudah ditegaskan kepada bawahannya. “Pengawas Tempat Pemungutan Suara sudah dibimtek. Tentu kami terus perkuat dii internal. Harus melakukan pengawasan melekat,” tegasnya.

Baca juga:  Pemedek IBTK Besakih Membeludak, Macet Hingga Desa Nongan

Sejauh ini, belum ada indikasi kecurangan yang diitemukan. Termasuk aksi intimidasi untuk memilih salah satu pasangan calon. Namun demikian, itu perlu diwaspadai. Jika itu terjadi, masyarakat bersangkutan diminta langsung melaporkan. “Kalau sudah diisampaikan, pasti akan kami tindaklanjuti. Tetapi sejauh ini belum ada,” jelasnya.

Partai pengusung dan pendukung masing-masing pasangan calon juga harus turut andil dalam menciptakan pilkada bebas pelanggaran. Pesta demokrasi ini harus semakin mencerdaskan masyarakat. “Ini sudah sering kami sampaikan. Termasuk kepada paslon melalui LO,” kata  mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung ini. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *