BANYUWANGI, BALIPOST.com – Cuti bersama Lebaran yang berlangsung hingga Rabu (20/7) membuat arus balik ke Bali padat. Situasi ini terlihat di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Berdasarkan pantauan, arus balik didominasi pengendara roda dua. Para pengendara ini mulai menyerbu pelabuhan sejak pagi.
Rata-rata, mereka memilih kembali ke Bali lebih awal untuk menghindari antrean. Menjelang sore, arus pengendara roda dua makin bertambah. Namun tak sampai meluber ke jalan raya. Seluruhnya tertampung di tenda-tenda yang disediakan ASDP.
Loket khusus pengendara motor ditambah dua titik. Para pengendara tak perlu menunggu lama untuk bisa masuk kapal. Selain menghindari antrean, para pemudik ini sengaja kembali lebih awal lantaran sudah mulai masuk kerja. “Besok kita sudah masuk kerja. Jadi. Harus segera kembali ke Bali,” kata Supri, pengendara asal Jember.
Pria ini kembali ke Bali bersama istri dan kedua anaknya. Dia mengaku sudah lama mudik di rumah, mudik sejak H-3 Lebaran lalu. Sehingga, cukup lama meninggalkan pekerjaan.
Karena bekerja di sektor swasta, kata dia, pihaknya tidak bisa berlama-lama di rumah. Hal senada diungkapkan Fatur, pengendara roda dua lainnya. Pria asal Banyuwangi ini mengaku memilih pulang lebih awal lantaran jatah liburnya sudah habis. “ Ini sudah dipanggil bos lagi. Sudah waktunya kerja,” kata buruh tanam semangka di Tabanan ini.
Selain itu, kata dia, kembali lebih awal ke Bali untuk menghindari antrean panjang. Biasanya, jika puncak arus mudik, antrean akan terjadi di Pelabuhan Ketapang.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang – Gilimanuk Elvi Yosa mengatakan arus balik ke Bali mulai terasa sejak Selasa (19/7), berlanjut hingga Rabu. Pihaknya memprediksi, arus balik ke Bali akan terus meningkat hingga akhir pekan. “Dari pagi, didominasi roda dua. Peningkatkannya sekita 1 persen dibanding hari sebelumnya,” kata Elvi.
Diperkirakan, roda dua yang menyeberang ke Bali mencapai lebih dati 7000 unit. Ini didasarkan pada jumlah pengendara roda dua yang menyeberang ke Bali sehari sebelumnya. Sementara, kendaraan pribadi yang kembali ke Bali juga ikut meningkat, namun masih dalam batas normal. (Budi Wiriyanto/balipost)