MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi hampir merata di sejumlah wilayah di Bali sejak Selasa (19/6). Padahal, saat ini di wilayah Bali secara umum telah memasuki musim kemarau.
Dikonfirmasi, Rabu (20/6), Forecaster on Duty BBMKG Wilayah III Denpasar Luh Eka Arisanti mengatakan, kondisi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang ini masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Dari data yang tercatat di stasiun milik BMKG di Ngurah Rai, curah hujan mencapai 14.3 mm.
Sedangkan data di Jembrana tercatat 14.7 mm, di Denpasar sebesar 14mm. “Itu intensitas hujannya antara ringan dan sedang,” ucapnya.
Menurunya, untuk faktor penyebabnya berdasarkan analisis, memang lebih kepada faktor lokal. Dari data sepanjang bulan ini, pemanasan memang cukup intensif di wilayah Bali. Bahkan hujan juga sangat sedikit dan hanya terjadi di beberapa wilayah lokal saja.
Dikatakan, meski saat ini masih memasuki musim kemarau, namun kemungkinan terjadi hujan masih ada. Hal itu menurutnya karena terjadinya pemanasan yang cukup intensif, sehingga menyebabkan terkumpulnya uap air. “Energi yang terkumpul selama sebulan, terakumulasi, sehingga membentuk awan hujan. Inilah yang menyebabkan hujan,” katanya.
Selain hujan, angin juga bertiup cukup kencang. Dalam beberapa minggu ini, Eka Arisanti menyampaikan imbauan kepada nelayan maupun wisata bahari dan juga jalur penyeberangan. Terutama di perairan selat Bali bagian Selatan, selat Badung, penyebrangan Nusa Penida ke Sanur, selat Lombok bagian selatan.
Pihaknya mengimbau untuk waspada karena tinggi gelombang mencapai lebih dari 2 meter. “Untuk kecepatan angin antara 8-38 km/jam di wilayah Bali. Namun, untuk perairan Selatan, bisa lebih kencang mencapai 40km/jam,” tambahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)