GIANYAR, BALIPOST.com – Ratusan pedagang mempertanyakan kelanjutan rencana renovasi Pasar Seni Sukawati. Sebab pasar barang kesenian tersebut saat ini kondisinya sangat memperihatinkan. Terlebih saat musim hujan sejumlah ruas blok lantai atas dan bawah pasar tersebut kerap kebanjiran.
Bangun Pasar Seni Sukawati sudah berdiri sejak era 1980 – an. Pada awal berdirinya pasar ini pun sempat memasuki massa jayanya, bahkan menjadi pusat kesenian yang terkenal hingga ke berbagai belahan negara. Namun sejak pertama di bangun hingga kini, pasar tersebut belum pernah direnovasi. Kini hampir seluruh bagian atap bangunan mengalami kebocoran di kala musim hujan.
Khususnya pedagang di Blok A Pasar Seni Sukawati, bisa mengalami kebanjiran setiap musim penghujan. “Tepat di blok A lantai dua, sudah rutin banjir setiap hujan, “ tegas Ni Wayan Cantri salah seorang pedagang di Pasar Seni Sukawati ditemui beberapa hari lalu.
Pedagang asal Sukawati ini mengatakan banjir pada bangunan lantai dua itu terjadi akibat banyaknya kebocoran pada bagian atap pasar tersebut. Pihaknya bersama pedagang lain pun sempat berupaya melakukan perbaikan secara swadaya, namun tidak membuahkan hasil. “Berulang kali di perbaiki sama suami saya, tapi tetap saja bocor lagi,“ keluhnya.
Melihat kondisi ini ia bersama sejumlah pedagang lainya pun hanya bisa pasrah, dan mengharapkan keseriusan pemerintah menuntaskan persoalan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun ini. “Sudah bertahun-tahun kami seperti ini, hanya bisa pasrah dengan keadaan,“ ucap pedagang yang sudah berjualan di Pasar Seni Sukawati sejak 1984 ini.
Pedagang lainya, Ni Nyoman Lodri juga mempertanyakan rencana pemerintah melakukan revitalisasi Pasar Seni Sukawati yang dijanjikan sejak beberapa tahun lalu, namun hingga kini tidak ada kejelasan. “Sekarang tidak ada kabar lagi, seperti apa rencana perbaikan pasat itu, sepertinya kami hanya diberi janji palsu,“ keluhnya.
Wanita asal Desa Peliatan, Ubud ini pun menegaskan, seandainya rencana ini pasti terealisasi, ia bersama ratusan pedagang lainya bersedia direlokasi sementara ke Lapangan Sutasoma, Sukawati. “Kami siap direlokasi sementara, tapi tolong rencana perbaikan pasar itu direalisasikan,“ pintanya.
Ia juga mengaku dengan kondisi Pasar Seni Sukawati seperti sekarang kunjungan setiap harinya hampir nihil. Hal ini juga dikarenakan persaingan dengan toko oleh -oleh yang dibekali fasilitas lebih baik dan bersih. “Sepi sekali wisatawan berbelanja, bahkan pernah dalam sehari bisa tidak dapat jualan,“ keluhnya.
Sementara Kadisperindag Gianyar, I Wayan Suamba menjelaskan bahwa Pemkab Gianyar masih berupaya memperjuangkan anggaran untuk revitalisasi Pasar Sukawati di Kementerian Perdagangan RI. “Kita masih terus berjuang ke pusat untuk memperoleh anggaran itu kembali, kami harapkan pedagang bisa bersabar,“ katanya. (manik astajaya/balipost)