BANYUWANGI, BALIPOST.com – Libur panjang Lebaran telah usai. Namun, jumlah pemudik yang kembali dari Jawa ke Bali ternyata belum maksimal. Hingga, H+4 Lebaran, Kamis (21/6), jumlah pemudik dengan roda dua yang telah kembali ke Bali baru sekitar 32 persen. Berbeda dengan roda empat yang sudah tembus 59 persen, sedangkan penumpang pejalan kaki mencapai 49 persen.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Elvi Yosa menjelaskan panjangnya libur Lebaran ikut berdampak pada gelombang arus balik ke Bali. “Jadi arus balik mengalir terus. Hingga H+4, baru 32 persen pemotor yang kembali ke Bali,” kata Elvi Yosa.
Pihaknya memprediksi, arus balik pemudik ini akan terus berlanjut hingga Sabtu (23/6) dan Minggu (24/6). Apalagi, pemudik pemotor masih banyak yang belum menyeberang ke Bali.
Selama arus mudik kemarin, jumlah pemudik roda dua yang keluar dari Bali mencapai 103.258 unit. Sedangkan pengemudi roda empat lebih banyak sudah kembali ke Bali lantaran sudah memasuki masa kerja. Selama arus mudik kemarin, jumlah roda empat yang mudik dari Bali mencapai 73.996 unit. Sementara, penumpang pejalan kaki 601.950 orang.
Menurut Elvi Yosa, pemudik dengan roda dua diprediksi akan membludak setelah Lebaran ketupat di Jawa. “Pengalaman tahun sebelumnya, setelah Lebaran ketupat, baru roda dua yang banyak mengalir,” jelasnya.
Mengantisipasi puncak arus balik roda dua, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario. Salah satunya, menambah jumlah loket khusus roda dua. Lalu, menyiagakan kapal sapu jagat KMP Drajat Paciran. “Jika antreannya stagnan, KMP Drajat Paciran kami terjunkan. Sekarang, masih sebatas siaga,” imbuhnya.
Pantauan Bali Post di Pelabuhan Ketapang, pengendara roda dua masih mendominasi penumpang ke Bali. Berbeda hari sebelumnya, karena hujan, para pemotor ini mulai menyemut di pelabuhan setelah tengah hari.
Namun, kondisinya ramai lancar. Mereka tak perlu menunggu lama untuk bisa masuk kapal. Para pemotor ini datang dari sejumlah daerah di Banyuwangi dan sekitarnya. Seperti, Jember, Bondowoso dan Situbondo. (Budi Wiriyanto/balipost)