GIANYAR, BALIPOST.com – Memasuki masa tenang kampanye hingga hari pemilihan 27 Juni, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Gianyar mulai membidik adanya dugaan kampanye terselubung. Panwaslu Gianyar juga melakukan penurunan atribut kampanye milik ke dua paslon pada Minggu (24/6).
Katua Panwaslu Gianyar Wayan Hartawan mengatakan dalam upaya pengawasan ini pihaknya mengerahkan 966 pengawas. Ratusan petugas ini akan bergerak melakukan pengawasan. “Kepada seluruh pengawas ditekankan selama masa tenang sampai dengan pemungutan dan penghitungan suara, untuk fokus melakukan pengawasan dan kerawanan dalam bentuk kampanye terselubung,” ucapnya.
Ditambahkan kampanye terselubung yang dimaksud ialah politik uang, pemberian sembako, intimidasi, serta mengarahkan pemilih pada saat penyebaran C6 dalam pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Bali, serta bupati dan wakil Bupati Gianyar. “Kepada masyarakat luas juga kami sampaikan, sekiranya ada pelanggaran agar dicegah, dan apabila sudah terjadi agar disampaikan ke Panwas untuk ditindak,” tegasnya.
Selama masa tenang ini Panwas juga akan memantau kampanye terselubung yang terjadi di media sosial terutama Facebook. Bila ada yang tedeteksi melakukan kampanye terselubung, Panwaslu Gianyar akan langsung mengambil tindakan. “Termasuk di media sosial akan kami cek, apabila selama masa tenang ini ada yang melakukan kampanye salah satu paslon, maka akan kami tindak,” tegasnya.
Pihaknya juga melakukan penurunan alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk dan baliho di wilayah kota Gianyar. Kegaitan ini dipastikan akan kembali bergerak secara serentak pada Senin (25/6). “Penurunan APK ini akan melibatkan tim gabungan termasuk juga perwakilan kedua paslon, sehingga sebelum masa tenang ini berakhir, semua alat peraga sudah bersih,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)