BANGLI, BALIPOST.com – Serangakaian pelaksanaan upacara Pujawali pada Sasih Kasa yang dilaksanakan di Pura Jati, Desa Pakraman Batur, Kintamani, Bangli, pada Minggu (24/6), Ida Bhatara kaodal di Pura Ulun Danu Batur. Setelah bhatara kodal dari pasimpenang Pura Ulun Danu Batur, dilanjutkan diiring menuju Penataran Pura Jati di sisi segara yang diikuti oleh ribuan krama.
Pengemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Alitan didampingi Prajuru Adat I Ketut Wijaya, Minggu (24/6) mengungkapkan, serangkaian Pujawali di Pura Jati, ribuan krama langsung ngiring Ida Bhatara menuju Pura Jati. “Untuk menuju Pura Jati, krama jalan kaki hingga 12 km,” ujarnya.
Jro Gede Batur Alitan mengungkapkan, upacara ini memang rutin dilaksanakan. Kata dia, tujuan dari pelaksanaan pujawali ini adalah untuk memohon sesuatu bagi warga yang sebelumnya sakit diberikan kesembuhan, warga yang melamar sekolah diterima di sekolah yang dituju, termasuk rejeki yang diberikan selama ini.
Maka dari itu, atas anugerah yang diberikan tersebut, warga wajib mengucapkan terima kasih kepada Ida Bhatara. Karena atas semua itu, krama memiliki hutang kepada leluhur dan harus dibayar. “Sebagai wujud keberhasilan, keberlimpahan rezeki dan kesembuhan itu, krama mengaturkan atos berupa kambing berwarna hitam dan tidak boleh warna yang lain. Selain itu krama juga mengaturkan beras, kacang-kacangan, pala bungkah, pala wija dan kayu bakar saat puncak karya pada Selasa (26/4) besok,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pada Rabu (27/6), Pujawali masih berlangsungnya dan bertepatan dengan hari penyoblosan. Krama Desa Pakraman Batur tetap akan melakukan pencoblosan. “Saya sudah minta kepada krama Desa Pakraman Batur agar tetap memilih. Setelah selesai memilih warga kembali diminta untuk mengikuti upacara di Pura Jati,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)
