kartu
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat Bali akan menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bali 2018, Rabu (27/6). Seperti pilkada sebelumnya, pemetaan TPS rawan juga sudah dilakukan.

Namun, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menilai sebetulnya tidak ada yang rawan di Bali. Terutama menyangkut potensi money politic atau yang kerap disebut serangan fajar.

“Mau coba-coba money politic, kalau ketangkep apa nggak bahaya? Yang terima kena, yang ngasih juga kena. Malah bisa didiskualifikasi, untuk apa cari penyakit? Jangan berharap-harap cemas menunggu serangan fajar,” katanya usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Bali, Senin (25/6).

Baca juga:  2020, Ini Fokus Gubernur Bali Pacu Perekonomian Bali

Pastika menganjurkan masyarakat datang ke TPS saat hari H pemungutan suara. Cukup merenung sejenak dan tentukan pilihan segera.

Sementara untuk pasangan calon, diimbau untuk siap menang dan kalah. Mengingat, calon yang bertarung dalam pilkada umumnya hanya siap menang dan tidak siap saat dinyatakan kalah.

“Siapa siap kalah kan? Ya…tapi harus semua kita yakin apapun yang terjadi di Bali ini adalah paswecan Ida Bhatara. Kalau kita percaya itu, apapun yang terjadi kita bisa menerimanya,” jelasnya.

Baca juga:  Kode Keamanan Gampang Dibuka, HP Curian Banyak Dijual

Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengajak masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi Pilgub Bali dengan gembira. Jika agenda lima tahunan ini bisa berjalan dengan baik, tentu akan membuat suasana Bali aman dan kondusif.

Selain itu, Bali juga akan mendapatkan seorang pemimpin yang amanah dan betul-betul dikehendaki rakyat. Dengan harapan, pemimpin terpilih mampu memimpin Bali lima tahun ke depan dengan segala permasalahannya yang tidak mudah.

Baca juga:  Lingkungan Kawasan Pelabuhan Benoa Rusak, Kemenko Maritim Minta Maaf

“Mari kita berdoa semua agar pilkada berjalan baik dan lancar. Kalau ada isu-isu money politic, itu pasti mengundang hal-hal yang tidak kita inginkan karena itu pidana,” ujarnya.

Wiryatama meyakini potensi kerawanan yang sudah dipetakan Bawaslu tidak akan terjadi di Bali. Pasalnya, masyarakat kini sudah mulai cerdas dan sadar akan pentingnya pelaksanaan Pilgub. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *