Suasana aktivitas pengangkutan barang ke sampan di Pantai Desa Kusamba, tepatnya di Banjar Bias, Selasa (26/6). (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Angin kencang dan gelombang tinggi melanda pesisir Kabupaten Klungkung sepekan terakhir. Fenomena alam ini menggangu penyeberangan barang dari daratan menuju kepulauan Nusa Penida maupun sebaliknya.

Salah satunya terjadi di Pantai Banjar Bias, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Seorang warga, Ketut Sena menuturkan situasi itu menyebabkan pengangkutan barang ke sampan menjadi lebih sulit. Waktu yang dibutuhkan pun lebih lama, dari dua menjadi empat jam.

Baca juga:  Dewan Pertanyakan Dana Retribusi Dermaga Rakyat Padangbai

“Ini sudah dari seminggu. Gelombang di dalam laut besar. Angin juga tarik (kencang-red),” tuturnya, Selasa (26/6).

Mempertimbangkan aspek keselamatan, kapasitas sampan juga dikurangi, dari 30 ton menjadi 25 ton. Tidak diketahui sampai kapan fenomena ini berlangsung. Dirinya hanya bisa berharap segera membaik. “Ini sudah sering terjadi. Karena pengangkutan lebih lama, jadi berpengaruh ke penghasilan,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Komang Juniarta. Situasi yang tak mendukung juga menyebabkan nelayan tidak bisa melaut sejak beberapa hari lalu. Mereka lebih mengedepankan keselamatan dari pada harus memaksakan mencari penghasilan. Selain itu, perahunya juga telah diamankan, mengantisipasi hantaman ombak yang sulit diprediksi. “Peralatan sudah dipinggirkan. Supaya tidak kena ombak,” tandasnya.

Baca juga:  Kembalikan Kualitas Rumput Laut, Pemerintah Bikin Demplot

Sebelumnya, Kasat Polair Polres Klungkung, AKP. I Nyoman Arnawa mengatakan mengantisipasi kecelakaan laut, aktivitas penyeberangan dipantau secara ketat. Warga diminta tidak mengabaikan aspek keamanan. Tak hanya itu, kapasitas boat juga turut diawasi. Belum ditemukan yang berlebihan. “Petugas tiket juga sudah kami minta jumlah penumpang harus sesuai ketentuan,” ungkapnya. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *