Giri Prasta menggunakan hak suaranya, Rabu (27/6). (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) dalam Pemilihan Gubernur Bali 2018, Nyoman Giri Prasta, mengakui popularitas Pasangan Calon (Paslon) Mantra-Kerta dalam Pilgub 2018 di Kota Denpasar, sulit untuk ditaklukan. Namun, ia optimis mampu menguasai suara di delapan kabupaten di Bali.

“Jujur saya katakan kami pasangan Koster-Ace ini kalah hanya satu kota saja di Denpasar, namun delapan kabupaten astungkaran kita menang dan saya yakin itu akan terjadi,” ungkapnya.

Baca juga:  Optimalisasi PPDB SMA/SMK Dikhawatirkan Berdampak Negatif pada Sekolah Swasta

Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace itu mengatakan, telah memetakan semua potensi yang ada di kabupaten/kota di Bali. Bahkan, politisi asal Desa Pelaga Petang ini dengan gamblang menyebutkan jumlah kecamatan dan desa se-Bali. “Kami sudah melakukan statistik kaitannya dengan hal itu (Pilgub, red), karena dari satu kota delapan kabupaten yang terdiri dari 57 kecamatan dan 716 desa sudah kami petakan se-Bali. Peta kami jelas sekali, kami meyakini Koster-Ace sebagai pemenang di Bali untuk Gubernur dan wakil Gubernur 2018-2023,” tegasnya.

Baca juga:  Masyarakat Jembrana dan Bangli Dukung Pj. Gubernur Lanjutkan Kebijakan Koster

Di Kecamatan Petang sendiri, Giri Prasta memastikan Paslon nomor urut 1 menang. Seperti diketahui, jumlah pemilih di Kecamatan Petang mencapai 5.132 orang. Mereka tersebar di 10 TPS. Sedangkan, jumlah pemilih di TPS 1 Banjar Pelaga jumlah pemilih mencapai 670 orang.

“Untuk di kecamatan petang untuk 100 persen sudah tidak mungkin, tapi ketika berbicara menangnya sudah pasti. Target kami untuk Pilgub Bali ini suara Koster-Ace di atas 60 persen,” tegasnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Giri Prasta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali, terutama masyarakat Kabupaten Badung telah mengikuti rangkaian Pilkada Bali hingga berjalan damai. “Saya bangga animo masyarakat di desa adat saya bagus sekali. Mudah-mudahan cipta kondisi dari sebelum tahapan Pemilu ini berjalan hingga setelah masuk pada tatanan KPU tidak ada persoalan kaitan dengan Pilkada ini. Itu artinya krama Bali, masyarakat Bali sudah cerdas menciptakan kondisi bahwa kita adalah satu kesatuan satu, nafas satu, dan keluarga besar yang ada di Pulau Dewata,” katanya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Pariwisata agar Berpihak Rakyat

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *